BI tegaskan tudingan Rieziq soal palu arit di uang baru tak benar
BI tegaskan tudingan Rieziq soal palu arit di uang baru tak benar. Andi menegaskan apa yang dituding oleh pentolan FPI itu tidaklah benar. Logo yang tertera di mata uang kertas sengaja dibuat sistem pengamanan baru bernama recto verso, di mana agar uang tersebut tidak gampang dipalsukan.
Hampir delapan jam, penyidik Polda Metro Jaya memeriksa Direktur Percetakan Bank Indonesia (BI) Desimus dan didampingi oleh Deputi Direktur Depertemen Komunikasi BI, Andi Wiyana serta staff hukum. Pemeriksaan Desimus terkait kasus fitnah logo palu arit di uang rupiah baru yang menjerat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab.
Dalam pemeriksaan ini Andi mengatakan, penyidik melontarkan 23 pertanyaan kepada Desimus seputar fitur pengamanan di uang rupiah yang baru.
"Kita hadir di sini memenuhi panggilan Polda atas laporan mengenai dugaan penyebaran informasi yang tidak benar terhadap video yang beredar. Jadi kita ditanyakan bagaimana fitur-fitur pengamannya seperti apa, mengapa ada di situ dan lain sebagainya," ucap Andi di Mapolda Metro Jaya, Selasa.
Andi menegaskan apa yang dituding oleh pentolan FPI itu tidaklah benar. Logo yang tertera di mata uang kertas sengaja dibuat sistem pengamanan baru bernama rectoverso, di mana agar uang tersebut tidak gampang dipalsukan.
"Justru itu kita menjelaskan bahwa itu tidak benar bahwa itu adalah unsur pengamanan dalam uang itu," tegasnya.
Lanjut Andi, pengamanan untuk mengurangi pemalsuan uang tersebut sudah dilakukan BI dari tahun 2000. Namun, di uang rupiah baru memang sistem pengamanannya diperbarui.
"Potongannya memang berubah karena kita sesuaikan tidak selalu sama karena itu kan kita lakukan semakin susah ditiru dan dipalsukan dan itu unsur pengamanan yang paling susah ditiru," jelasnya.
Lebih jauh Andi mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi terhadap sistem pengamanan baru di uang rupiah tersebut. "Sosialisasi ada. Kita bisa lihat di bank bank umum ada posternya. Kalau memang perlu dilaksanakan sosialisasi kita juga akan merencanakan sosialisasi tapi tentu itu hal berbeda dengan dinamika yang terjadi karena masyarakat kalau mau bertanya apapun juga tugas BI dapat menghubungi kontak center kita di 131," pungkasnya.