Big Data: Pelanggan MRT Mayoritas ‘Work Life Balance’, Wanita Pekerja Keras yang Wangi
Mereka pekerja yang ingin mobilitas cepat tapi penampilan tetap menarik dan wangi
Mereka pekerja yang ingin mobilitas cepat tapi penampilan tetap menarik dan wangi
Big Data: Pelanggan MRT Mayoritas ‘Work Life Balance’, Wanita Pekerja Keras yang Wangi
Pelanggan PT MRT Jakarta (Perseroda)
didominasi pekerja yang memiliki keseimbangan antara bekerja maupun kehidupan pribadi (work life balance).
Pekerja ‘work life balances’ mengutamakan kenyamanan bermobilitas dalam sehari-hari.
"Pekerja 'work life balance' ini sebesar 32 persen dari jumlah penumpang kami," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan di Gedung Transport Hub Dukuh Atas Jakarta, Selasa (30/4).
Mega menuturkan, pekerja ‘work life balance’ ini biasanya memilih transportasi yang cepat untuk bisa sampai di rumah dan berkumpul bersama keluarga.
Riset ini dilakukan MRT Jakarta dengan menggunakan metodologi penelitian yang berlaku umum dan ‘big data’ dengan membentuk representasi penumpang yang disebut ‘customer persona’.
Melalui persona pelanggan, MRT Jakarta dapat memetakan dan merencanakan program, inisiatif dan kegiatan yang sesuai dengan target.
Tujuannya, untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, konversi dengan mitra bisnis dan merek.
Kategori ini juga dipengaruhi dari pencabutan status pandemi Covid-19 oleh pemerintah mengubah pola perilaku pengguna jasa MRT Jakarta.
Selain pekerja ‘work life balance’, ada empat kategori lainnya yang tercatat sebagai jenis pelanggan MRT Jakarta.
Sebanyak 29 persen pelanggan merupakan wanita muda pekerja keras (insatiable professional) yang lebih mengutamakan penampilan.
Agar selalu rapi dan wangi, demi menjaga citra diri mereka.
Kemudian, sebanyak 17 persen, yakni pekerja kantoran (driven alpha) yang identik menggunakan jas untuk bekerja dengan memilih naik transportasi umum yang praktis dan modern.
Lalu, ada sebesar 12 persen diisi oleh pelajar (curious youth) yang memanfaatkan MRT sebagai transportasi menuju sekolah.
Terakhir, ada kalangan ibu rumah tangga (dynamic momma) yang membutuhkan transportasi untuk memudahkannya ke beragam tujuan.
"Diharapkan dengan adanya pemetaan jenis pelanggan MRT ini kami bisa lebih meningkatkan pelayanan dan fasilitas ke depannya," ujar Mega.
MRT Jakarta mencatat sejak awal berdiri pada 24 Maret 2019 hingga 13 Maret 2024 terhitung telah mencapai 102.067.777 penumpang.
Nilai indeks kepuasan pelanggan (customer satisfaction index/CSI) MRT Jakarta 2023 mencapai 88,51. Angka ini menunjukkan kenaikan apabila dibandingkan dengan 2022, yaitu 88,32.