Bila monorail batal, Ahok serius garap LRT
Saat ini, DKI masih memberikan tenggat waktu 2 bulan pada PT JM untuk memenuhi syarat-syarat yang diminta.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah merencanakan proyek pengganti monorail apabila PT Jakarta Monorail (PT JM) tidak sanggup dalam melanjutkan megaproyek tersebut. Sebagai gantinya Ahok akan membangun Light Rapid Transit (LRT) di pusat Kota Jakarta.
"Apa yang terjadi kalau monorail itu tidak sanggup memenuhi permintaan kami, akan kita batalkan. Lalu Jakarta enggak punya transportasi massal. Tidak. Kami akan membangun Light Rapid Transit (LRT)," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/6).
Menurut Ahok, pembangunan LRT lebih mudah ketimbang monorail. Selain itu, banyak negara-negara maju lebih memilih menggunakan LRT daripada monorail. Dalam membangun LRT, lanjut Ahok, Pemprov DKI akan melelang hak udara seluas 200.000 meter persegi ke pengelola gedung atau perusahaan swasta.
"Makanya, dunia itu pakainya LRT, Singapura juga. Bangunnya pun cepat karena pakai konstruksi baja. Duitnya dari mana? Saya suruh hitung, kenapa kita enggak lelang saja? JM saja minta 200.000 meter persegi. Hak udara," kata Ahok.
Saat ini, lanjut Ahok, pihaknya masih memberikan tenggat waktu dua bulan untuk PT JM memenuhi syarat-syarat yang diajukan. Apabila syarat tersebut tidak dipenuhi, Ahok yakin kontrak PT JM akan diputus.
"Kita juga mesti sopan dong. Kita suruh dia masuk, kita ragu nih, say kasih anda tempo dua bln bisa enggak benerin keraguan kita. Tapi kalau dia jadi, juga enggak memenuhi solusi macet Jakarta. Akan tetap bangun jadi atau tidak jadi. Pasti kita bangun. Kita akan cari celah mana, karen monorail teknologinya beda. Maintenance mahal," pungkas Ahok.