Bocoran Menko Luhut: Prabowo Bakal Bangun Jalan Tol dan LRT di Bali
Luhut menyoroti pembangunan infrastruktur Bali saat ini yang hanya fokus di sekitar wilayah selatan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto berencana membangun fasilitas infrastruktur yang akan menghubungkan Bali utara dan Bali selatan.
Luhut menyoroti pembangunan infrastruktur Bali saat ini yang hanya fokus di sekitar wilayah selatan, yang banyak didatangi wisatawan karena berdekatan dengan Bandara Internasional Ngurah Rai. Maka dari itu, pemerintah berikutnya ingin memperluas jangkauan masyarakat melalui infrastruktur baru.
"Presiden terpilih (Prabowo Subianto) punya rencana untuk menghubungkan Bali Utara dengan Bali Selatan," kata Luhut dalam tayangan acara International Quality Tourism Conference 2024, dikutip Jumat (30/8).
"Kita juga akan membangun jalan, mungkin jalan tol," bebernya.
Tak hanya itu, Luhut juga menyebutkan, Pemerintah tengah menggodok pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) bawah tanah di Bali. Rencananya, LRT itu dibangun untuk menghubungkan bandara di Bali.
Pemerintah saat ini tengah melakukan studi untuk mengkaji pembangunan LRT di Pulau Dewata itu.
"Studi sedang berlangsung, dan kami juga meminta Bank Dunia untuk melakukan studi tentang LRT bawah tanah, dari bandara di Bali," jelas Luhut.
Adapun rencana mendorong lebih banyak penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di destinasi wisata tersebut.
"Kendaraan listrik juga kita akan promosikan, baik mendorong sepeda motor listrik dan juga mobil listrik di Bali. Saat ini kita rencanakan, kita buat, kita atur jadwalnya," terang Menko Marves.
Aturan Kunjungan Wisatawan Asing
Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengungkapkan bahwa pemerintah berencana menerbitkan aturan baru terkait kunjungan wisatawan asing di Bali.
Langkah ini guna mengatasi membludaknya kunjungan turis asing yang mengganggu budaya dan masyarakat lokal Pulau Dewata.
"Kami harus mengevaluasi (kondisi wisatawan) Bali, dengan banyaknya turis asing tetapi kualitasnya tidak bagus. Maka kami akan mengambil tindakan," ungkap Luhut.
"Mudah-mudahan minggu depan, kami akan mengadakan pertemuan di Jakarta untuk menyelesaikan peraturan baru ini," katanya.
Luhut mencatat, saat ini terdapat lebih dari 200 ribu warga asing tinggal di Bali.
"Namun itu menimbulkan beberapa masalah. Kami ingin tetap mempertahankan budaya Bali, karena Bali tanpa budaya mereka, bukan lagi Bali sebagai Pulau Surga," tegasnya.
Selain itu, Luhut juga ingin mendorong kualitas pariwasata di Bali untuk lebih berkelanjutan. Beberapa isu yang akan ditangani lebih lanjut adalah pengelolaan sampah dan limbah.
"Untuk Bali kami juga akan membetulkan pengelolaan sampah yang menurut saya sangat penting (dilaksanakan)," imbuhnya.
Adapun tindakan memperketat aturan mengenai kegiatan pesta yang digelar di Bali. Luhut menegaskan, meski banyak turis asing mendatangi pulau itu, mereka harus tetap menaati aturan budaya yang berlaku.
"Dan kami juga tidak ingin melihat sawah menjadi vila, atau menjadi klub, klub telanjang. Kami tidak akan membiarkan mereka melakukannya, jadi kami akan mengevaluasi, dan BPKB juga akan mengaudit beberapa wilayah di Bali," beber Luhut.