Menko Luhut Bakal Turunkan Harga Tiket Pesawat dengan Cara Ini
Luhut dan timnya tengah menyiapkan cara untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Luhut dan timnya tengah menyiapkan cara untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Menko Luhut Bakal Turunkan Harga Tiket Pesawat dengan Cara Ini
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyiapkan langkah efisiensi penerbangan untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Salah satunya dengan mengevaluasi operasi biaya pesawat.
“Kami menyiapkan beberapa langkah untuk efisiensi penerbangan dan penurunan harga tiket, misalnya evaluasi operasi biaya pesawat,” kata Luhut dikutip melalui akun instagram resminya dikutip Kamis (11/7).
Luhut menjelaskan bahwa Cost Per Block Hour (CBH) yang merupakan komponen biaya operasi pesawat terbesar, perlu diidentifikasi rincian pembentukannya.
“Kami juga merumuskan strategi untuk mengurangi nilai CBH tersebut, berdasarkan jenis pesawat dan layanan penerbangan,” kata Luhut seperti dilansir dari Antara.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mengakselerasi kebijakan pembebasan Bea Masuk dan pembukaan larangan dan pembatasan (lartas) barang impor tertentu untuk kebutuhan penerbangan.
“Di mana porsi perawatan berada di 16 persen porsi keseluruhan setelah avtur,” ucap Luhut.
Luhut juga menyoroti mekanisme pengenaan tarif berdasarkan sektor rute yang berimplikasi pada pengenaan dua kali tarif PPN, Iuran Wajib Jasa Raharja (IWJR), dan Passenger Service Charge (PSC), bagi penumpang yang melakukan transfer/ganti pesawat.
Menurut dia, mekanisme perhitungan tarif perlu disesuaikan berdasarkan biaya operasional maskapai per jam terbang. Sehingga akan berdampak signifikan mengurangi beban biaya pada tiket penerbangan.
Hal lain yang tidak kalah penting, lanjut dia, yakni evaluasi peran pendapatan kargo terhadap pendapatan perusahaan penerbangan yang seringkali luput dari perhatian.
“Ini bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan harga Tarif Batas Atas. Pemerintah juga akan mengkaji peluang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk beberapa destinasi prioritas,” kata Luhut.
Ia mengatakan seluruh langkah efisiensi tersebut akan dikomandoi langsung oleh Komite Supervisi Harga Tiket Angkutan Penerbangan Nasional.
“Mereka akan mengevaluasi secara detail harga tiket pesawat setiap bulannya,” kata Luhut.
Pernyataan tersebut ia sampaikan terkait dengan keluhan masyarakat terkait harga tiket penerbangan yang tinggi.
Berdasarkan data IATA, di tahun 2024 ada 4,7 miliar penumpang global atau 200 juta penumpang, lebih banyak daripada 2019.