Cibiran buat Teman Ahok gara-gara cari dukungan KTP ke Singapura
Menurut selebaran yang diterima merdeka.com, Teman Ahok mengadakan acara Meet Up Teman Ahok Team.
Komunitas Teman Ahok bikin heboh. pasalnya, pendiri dan relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang ditahan petugas imigrasi Bandara Singapura beberapa hari lalu.
Pihak otoritas Changi Airport mensinyalir bakal ada aktivitas politik yang digelar keduanya di Negeri Singa tersebut. Padahal, Singapura melarang keras adanya kegiatan politik negara lain yang berlangsung di negaranya.
Namun, hal itu dibantah oleh Amalia dan Richard. Mereka berdalih jika kedatangannya ke Singapura hanya untuk menghadiri acara Festival Makanan.
"Nah ini jadi pelajaran bagi kita banget, karena di sini kita kan sifatnya undangan. Undangan dari teman-teman warga negara Indonesia di sana, tapi kan memang dalam undangan ini tuh, ada satu yang kita lost gitu. Soal komunikasi dengan pihak setempat," kata Amalia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (5/6).
Padahal, menurut selebaran yang diterima merdeka.com, Teman Ahok mengadakan acara Meet Up Teman Ahok Team yang mengusung tema "Menuju Indonesia yang lebih baik, festival Makanan Indonesia". Dalam selebaran itu juga dicantumkan pembukaan pengumpulan KTP DKI Jakarta bagi yang ingin memberikan dukungan pada Ahok untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta. Pihak kedutaan besar RI di Singapura menyebut bahwa UU Singapura tidak memperbolehkan negara lain melakukan kampanye di negeri Singa.
Alhasil, cibiran demi cibiran pun diarahkan ke Teman Ahok. Berikut berbagai cibiran yang dilontarkan atas ulah Teman Ahok di Singapura:
-
Bagaimana suasana keluarga Ahok dalam pemotretan Natal 2023? Dalam pemotretan Natal, keluarga Ahok tak hanya terlihat kompak dan serasi, namun juga penuh dengan keceriaan. Ahok, bersama istri dan anak-anaknya, terlihat begitu bahagia, menunjukkan kehangatan dan kebersamaan yang begitu erat. Setiap potret memperlihatkan keintiman dan kebahagiaan, tak hanya antara Ahok dan Puput, namun juga dengan kedua anaknya serta sang ibunda yang tak pernah absen dari pemotretan.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Kapan Ayu Ting Ting terlihat seperti kakak adik dengan putrinya? Karena memiliki tubuh yang langsing dan wajah yang seperti ABG, saat sedang bersantai bersama sang putri, terlihat seperti kakak adik. Keduanya berpenampilan santai, bahkan Ayu memiliki perut yang rata.
-
Bagaimana Ken Arok membunuh Tunggul Ametung? Ken Arok membunuh Tunggul Ametung menggunakan keris buatan Mpu Gandring.
Golkar sindir Katanya (KTP) sudah cukup
Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya heran akan ulah Teman Ahok yang menggalang dukungan hingga ke negeri seberang. Pasalnya, para relawan Teman Ahok sempat sesumbar jika KTP yang terkumpul sudah cukup mengantarkan Ahok mencalonkan diri dalam Pilgub DKI 2017 mendatang.
"Ini yang bingung ya, katanya sudah cukup, bahkan lebih dari target katanya. Kalau sampai nyari di Singapura ini bagaimana? Lalu apa arti kata cukup itu?" kata Tantowi melalui pesan singkatnya, Senin (6/6).
Tantowi menilai seharusnya Teman Ahok memahami aturan hukum yang berlaku di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Mana ada suatu negara memperbolehkan adanya aktivitas politik negara lain di wilayah mereka. Kita seharusnya miris. Apalagi kedua orang itu kelihatannya seperti orang yang terpelajar dan apa yang dilakukan pemerintah Singapura itu sangat benar," ujar Politisi Partai Golkar ini.
DPRD DKI sebut ulah Teman Ahok coreng nama negara
Anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Syarif menilai, ulah pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang di Singapura sebagai bentuk 'kenarsisan' mereka. Sebab tanpa tahu aturan di negara itu, dua relawan Teman Ahok ini malah menggelar kegiatan politik.
"Bukan sewenang-sewenang, tapi justru narsis, enggak ngerti aturan tapi nekat terus bantah sana sini di media," ujar Syarif di Balai kota, Jakarta, Senin (6/6).
Syarif juga menyayangkan bantahan yang dikeluarkan Amalia serta Richard. Padahal, dalam brosur yang beredar tertulis jelas jika kedatangan mereka untuk menggalang dukungan.
"Tapi saat datang di bandara, mereka kan membantah semuanya, kata mereka karena salah paham, tidak ada pengumpulan KTP, tdak ada penggalangan dana," terang Syarif.
Politisi Gerindra ini menyebut penahanan dua relawan Ahok itu membuat nama Indonesia tercoreng, terutama di kalangan negara-negara tetangga. Tak lupa, dia memuji intelejen Singapura yang telah berhasil membongkar upaya ilegal Teman Ahok itu.
"Memalukan, di negeri orang sampai segitunya. Imigrasi Singapura itu memiliki inteligen yang canggih, karena itulah mereka ditahan dan diinterogasi," pungkasnya.
Gerindera: Aktivitas Teman Ahok di Singapura malu-maluin !
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono ulah pendiri dan relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang adalah peristiwa memalukan. Keduanya dianggap tidak mau tahu dengan kedaulatan sistem hukum negara lain.
"Aktivitas TemanAhok di Singapura udah malu-maluin pemerintah Indonesia. Tapi enggak tahu ya TemanAhok tahu malu dan tahu hukum yang berlaku di Singapura enggak ya," kata Arif melalui pesan singkatnya, Senin (6/6).
PDIP imbau Teman Ahok hormati kedaulatan negara lain
Anggota Komisi I DPR Charles Honoris meminta agar WNI menghormati sistem hukum di negara lain.
"Sebagai sebuah negara berdaulat Singapura tentunya punya aturan perundang-undangan sendiri. Singapura melarang warga asing untuk melakukan kegiatan politik di negaranya dan posisi itu harus kita hormati," kata Charles di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/6).
Politikus PDIP ini mengaku bahwa dirinya sempat meminta penjelasan kepada kedutaan Singapura di Jakarta. Dari situ Charles mendapat informasi bahwa Amalia dan Richard bukan ditangkap atau ditahan.
"Tetapi tidak diizinkan masuk ke wilayah Singapura. Hal ini karena pemerintah Singapura khawatir Amalia dan Richard akan melakukan kegiatan politik di sana yang apabila dilakukan akan menjadi masalah hukum tersendiri," tuturnya.
"Saya mengimbau agar ke depan WNI yang ingin melakukan kegiatan-kegiatan yang sensitif bisa sebelumnya menanyakan kepada perwakilan kita di luar negeri mengenai kebiasaan dan aturan yang berlaku di negara tersebut," pungkasnya.