Curhat Sutiyoso tak pernah diajak rembuk Jokowi soal masalah DKI
"Mungkin mereka merasa sudah tahu semua. Apa urusannya saya kalau sudah tahu semua," ujar Bang Yos.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyayangkan pembangunan proyek MRT, monorail dan Transjakarta seperti ditinggal oleh Jokowi dan Ahok. Padahal, Sutiyoso yakin dipimpin Jokowi dan Ahok proyek tersebut akan selesai.
"Memang disayangkan stuck. Sepertinya karena saya mengira Jokowi-Ahok mampu melanjutkan. Tapi setelah lihat di lapangan kok banyak berhentinya," ujar Sutiyoso di DPP PKPI Menteng Jakarta, Sabtu (29/3).
Sutiyoso mengaku tidak tahu apa penyebab mangkraknya proyek tersebut. Sebab, menurutnya, selama ini Jokowi dan Ahok tidak pernah memanggilnya duduk bersama.
"Saya juga tidak tahu karena memang saya tidak pernah diajak berkonsultasi sama mereka. Saya malu kan orang sudah kesohor begitu ketika saya masuk (menawarkan diri), waaah nanti saya dinilai bagaimana," ungkap Sutiyoso.
Menurut Sutiyoso, mungkin Jokowi dan Ahok merasa sudah tahu semua bagaimana memimpin ibu kota. Untuk itu lah, Sutiyoso tidak akan mencampuri pekerjaan mereka memimpin Jakarta.
"Mungkin mereka merasa sudah tahu semua. Apa urusannya saya kalau sudah tahu semua," ujarnya.
Sutiyoso menambahkan sebenarnya proyek MRT, monorail dan bus Transjakarta merupakan gagasannya saat masih menjabat gubernur DKI. Sutiyoso mengaku dirinya lah yang meneken kontrak kerjasama dengan perusahaan Jepang.
"MRT saya ingat, saya yang tanda tangan pertama kali dengan Jepang, itu saya. Saya dan Menkeu Pak Boediono waktu itu. Memang pembangunan fisiknya zaman Jokowi ini. Saya sebagai penggagas itu menggagas satu paket," ujarnya.
Sutiyoso mengatakan proyek itu merupakan satu paket, MRT, monorail dan Bus Transjakarta.
"Di bawah tanah ada MRt, di dasar ada busway 15 koridor, di atas ada monorail green line yang menghubungkan sentra perekonomian perkantoran, lalu blue line yang menghubungkan Tangerang-Bekasi."
"Itu satu paket yang terintegrasi satu sama lain termasuk water way barat ke timur. Terintegrasi artinya orang bisa langganan satu tiket, sehingga sangat produktif. Jadi saya menggagas, saya membuat surveinya, saya memulainya. Pasti harus dilanjutkan," jelasnya.