Digandeng Ahok jadi cawagub, Heru Hartono ngaku masih tak percaya
Heru mengaku masih berhubungan baik dengan Djarot yang sempat dipilih Ahok mendampinginya di Pilgub DKI 2017.
Petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memutuskan maju dari jalur independen pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Untuk posisi calon wakil gubernur DKI menggandeng, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Pencalonan mereka akan didukung relawan TemanAhok yang mengumpulkan KTP warga DKI sebagai dukungan. Meski belum ada deklarasi secara resmi, Heru mengaku masih tak percaya dengan pilihan Ahok yang menunjuk dirinya sebagai cawagub.
"Senyum-senyum sambil ngeliatin bener enggak. Saya kan PNS enggak pernah masuk ke ranah itu. Saya masih kerja, kerjaan numpuk, masih disposisi 100 surat," katanya kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/3).
Sejauh ini, dia mengklaim tak mau ambil pusing soal pilgub DKI. Dia memutuskan tetap bekerja. Termasuk soal kapan dirinya harus mundur.
"Mundur, nanti kita lihat tinggal tunggu perintah pak gubernur. Saya enggak tahu KPU pendaftaran, kapan syaratnya harus mundur. Begitu pendaftaran, bikin surat pernyataan mundur. Dinyatakan lolos, sah, ya mengundurkan diri. Waktunya kalau enggak salah 60 hari," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, dia memastikan selama ini tak ada masalah saat bekerja sama dengan Ahok. Dia menganggap cara kerja Ahok justru memotivasi PNS di DKI.
"Ya buktinya sekarang masih sama-sama. Beliau motivator supaya anak buah tetap berjalan di koridor, terus semangat untuk perubahan. Contohnya tadi ada e-aset, nanti ada e-samsat dan lain-lain. Semuanya juga bagus. Kalau beliau mendorong agar lebih keras kan itu bagus untuk anak buah lebih maju," katanya.
Sebagai PNS, dikatakannya tidak mau pusing soal galangan dukungan. Dia yakin Ahok sudah punya banyak program kerja jika kembali terpilih.
"Gimana mau galang dukungan orang saya PNS. Pulang saja kemarin jam 9 malam sampai rumah jam 11. Program ada di kantongnya Pak Ahok sudah ada, dan enggak tahu seperti apa. Tapi itu masih jauh dan belum ada pembahasan juga," ungkap Heru.
"Soal blusukan, ya kemarin-kemarin juga kita sering blusukan," tambahnya.
Ditambahkan dia, karena fokus kerja, dirinya tak berpikir lebih jauh lagi. Andai pun nantinya diri bersama Ahok tak terpilih, Heru mengaku siap pensiun dan berpikir membuat usaha.
"Pensiun, tidur di rumah. Pasti ada rencana lain, gampang-gampang aja. Jualan aja, bikin food truck. Sama istri desain-desain food truck yang bagus ya kita jualan. Nikmatin. Kalau saat ini sama PNS biasa aja, mereka baik-baik semua," bebernya.
Ahok sempat menyiapkan nama Djarot untuk mendampinginya di pilgub DKI. Tapi Ahok membatalkan dan memilih Heru. Lalu bagaimana hubungannya Djarot?
"Saya komunikasi terus. Terakhir rapim, habis rapim saya ke ruang beliau. Beliau kan wagub saya, saya kepala BPKAD. Beliau orang yang profesional. Saya sering diskusi dengan beliau. Enggak apa-apa, beliau wagub saya, saya kan bawahan beliau hari ini sampai 2017," pungkas pria yang pernah menjabat wali kota Jakarta Utara ini.
Baca juga:
Datangi Rhoma Irama, H. Lulung sebut 'ini hanya pertemuan biasa'
Nyagub DKI 2017, Hasnaeni 'wanita emas' ngaku belum sowan ke SBY
Sindir Nachrowi, 'wanita emas' bilang jangan sampai kalah 2 kali
Penertiban Berlan diprotes KPUD DKI, ini komentar Ahok
Pesan khusus Surya Paloh dan Wiranto untuk Ahok
Wanita Emas ngebet dekati Megawati karena sukses bawa Jokowi ke RI 1
PAN belum putuskan dukung Ahok, gelar survei dulu
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan PDI Perjuangan akan mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta? Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan," kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.