Disebut kampanye hitam, Timses Ahok serahkan penyelidikan ke Bawaslu
Disebut kampanye hitam, Timses Ahok serahkan penyelidikan ke Bawaslu. Menurut anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Achmad Fahrudin mengatakan penyebab dugaan-dugaan kampanye hitam tersebut muncul karena belum adanya kepastian hukum yang jelas.
Beberapa hari terakhir ini tengah marak diperbincangkan adanya dugaan kampanye hitam yang dilakukan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat. Tim sukses Ahok-Djarot Jerry Sambuaga mengatakan akan menyerahkan semua penyelidikan dugaan kampanye hitam yang dilakukan Ahok dan Djarot ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan kepolisian.
"Artinya begini ketika ada kesalahan dan keteledoran kami serahkan pada Bawaslu dan aparat kepolisian dalam hal ini aparat kepolisian kalau memang terbukti ada kesalahan tapi tentunya semua itu ya kami persilahkan saja," ujar Jerry yang ditemui di Warung Daun, Cikini (4/3), Jakarta.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat pernah diduga melakukan kampanye hitam di Kelurahan Utan Kayu Selatan beberapa hari lalu. Djarot terlihat berfoto dengan warga Utan Kayu sambil mengacungkan dua jari. Saat itu dia juga tengah menggunakan pakaian dinas.
Menurut anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Achmad Fahrudin mengatakan penyebab dugaan-dugaan kampanye hitam tersebut muncul karena belum adanya kepastian hukum yang jelas. Walaupun begitu, setiap laporan pelanggaran yang diterima akan tetap di tindak lanjuti oleh Bawaslu.
"Kampanye hitam ini terjadi karena belum ada kepastian hukum karena putaran kedua belum dideclaire Komisi Pemilihan Umum. Hal ini menyebabkan ada kekosongan hukum hingga membuat adanya dugaan kampanye hitam. Setiap laporan yang masuk akan tetap ditindak lanjuti oleh Bawaslu," ujar Achmad.
Pendapat yang sama tentang penyebab kampanye hitam tersebut karena adanya ketidakpastian hukum juga di keluarkan oleh anggota Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Perludem Titi Anggraini. Menurutnya Bawaslu menjadi bekerja penuh keraguan dalam mengatasi kampanye hitam ini juga karena belum adanya kepastian hukum yang jelas mengenai tolak ukur seperti apa yang disebut kampanye hitam.
"Bawaslu bekerja di keragu-raguan. Undang-Undang pilkada sangat rigit. Maka dari itu, kepastian hukum diperlukan untuk mengatasi dugaan kampanye hitam dan seperti apa yang disebut kampanye hitam itu," jelasnya.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Bagaimana cara PKB memutuskan apakah akan mendukung Anies di Pilgub Jakarta? Ya kita lihat nanti, pendaftaran tgl berapa ya? 27 agustus, kita lihat perkembangannya kayak apa," ujarnya.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Siapa yang mengklaim bahwa Anies diusung oleh PKB untuk maju di Pilgub Jakarta 2024? Menanggapi undangan tersebut, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar."Tidak benar, itu hoaks," kata Jazilul, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (28/8).
Baca juga:
Perdebatan panjang Ahok dan Anies-Sandi soal program mirip OK OCE
4 Aksi Wagub Djarot yang bersinggungan dengan kampanye
Teguran keras Syafii Maarif kepada penebar isu SARA di Pilgub DKI
Bawaslu temukan 4 dugaan pelanggaran di Pilgub DKI putaran pertama
Budayawan sebut Anies Baswedan bukan intelektual pluralisme
Perludem minta hal-hal ini diperbaiki di Pilgub DKI putaran dua