Fly over Antasari-Blok M beroperasi akhir tahun
Jalan sepanjang 4,846 meter persegi dengan ketinggian 10 meter menghabiskan dana sebesar Rp 1,2 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meninjau pembangunan jalan layan non tol yang menghubungkan Jalan Antasari hingga Trunojoyo, Blok M. Dalam kunjungannya itu, Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, menyatakan proses pembuatannya sudah mendekati 90 persen.
"Pembangunan jalan layang dari Antasari hingga Blok M sudah 90 persen. Ada beberapa paket, 5 paket," ujar Foke di lokasi, Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (1/7).
Biaya pembangunan jalan layang non tol ini, lanjut Foke, memakan biaya hingga Rp 1,2 miliar yang diambil dari APBD DKI Jakarta. Diperkirakan, jembatan yang membentang sejauh 4,846 meter persegi dengan ketinggian 10 meter ini segera selesai hingga akhir tahun.
"Dengan begitu diharapkan simpul-simpul persilangan Antasari hingga Prapanca dengan Blok M bisa berkurang," jelasnya kepada wartawan.
Meski demikian, Foke mengakui masih ada hambatan terkait pembebasan lahan di paket terakhir, yakni jalur Selatan tepat di depan Pasar Cipete. Beberapa pemilik tanah masih menolak membebaskan lahannya untuk pembangunan jalan layang tersebut.
"Memang lajur ini masih ada pembebasan lahan yang tertunda, tapi sekarang sudah clear. Permasalahannya adalah dasar hukum mana yang kita pakai untuk pembebasan itu," beber dia.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo menyatakan, dana pembebasan lahan yang disiapkan Pemprov DKI mencapai Rp 30 miliar. Dari jumlah itu, pihaknya baru menggunakan sebesar Rp 10 miliar untuk membebaskan lahan seluas 1000 meter persegi.
Pembebasan itu dinilai sangat penting, sebab terdapat on ramp sebagai jalur kendaraan untuk memasuki jalan layang non tol itu. Ery mengakui, masih ada dua warga yang menolak proses pembangunan karena dinilai bertentangan dengan peraturan.
"Kita membeli lahan sesuai nilai NJOP, yakni Rp 6,8 juta per meternya. Kita harapkan, warga untuk legowo, untuk membebaskan lahannya, bukan cuma bebaskan, tapi kita membayar," pungkas Ery.