FPI dipenjara, giliran FUI rajin demo Ahok
FUI juga menggeruduk Balai Kota dan mengerahkan ratusan massa untuk menolak Ahok jadi gubernur.
Front Pembela Islam (FPI) kembali menyambangi DPRD DKI Jakarta. Mereka menggandeng Forum Umat Islam (FUI) guna unjuk rasa menolak Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur DKI.
"Ya, ada 200 orang pria dan wanita, gabung dengan FUI. Massa ini dipimpin oleh Subhan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/10) kemarin.
Rikwanto menyatakan aksi tersebut dilakukan siang hari. Mereka memilih berunjuk rasa setelah salat Jumat.
"Yang bersangkutan memberitahukan akan melakukan aksi siang hari. Aksinya setelah salat Jumat," terang dia.
Diketahui, sebelumnya FPI telah melakukan aksi menolak Ahok menjadi gubernur DKI di DPRD DKI Jakarta. Mereka pun membawa pedang samurai, batu dan kotoran kuda.
Aksi yang tak diduga akan ricuh itu memanas ketika massa FPI melempar batu ke arah polisi. 21 Orang ditetapkan sebagai tersangka termasuk Korlap Habib Novel yang sempat buron selama lima hari.
Berikut aksi FUI di DPRD DKI Jakarta, setelah sebelumnya terjadi demo ricuh FPI di tempat yang sama, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, Sabtu (11/10):
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kenapa forum Paku Integritas dianggap penting oleh Ahmad Sahroni? “Inisiatif KPK bagus sekali, sangat layak diapresiasi. Karena memang, beberapa tahun belakangan ini, agenda pemberantasan korupsi kita sedang gencar-gencarnya. Dan bukan hanya KPK, tapi juga dilakukan oleh seluruh institusi penegak hukum lainnya."
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
Demo di depan DPRD DKI, FUI teriaki Ahok PKI
Massa Forum Umat Islam (FUI) kemarin menggelar demonstrasi di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Ketua DPP FUI ustaz Jakfar Shidiq dalam orasinya, menuding Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Hal itu menurut Jakfar karena Ahok pernah mengatakan agama tidak penting tetapi kesejahteraan yang paling penting.
"Padahal dalam Pancasila sila pertama itu ketuhanan yang maha esa, berarti Ahok mau mengganti Pancasila, berarti dia PKI," kata Jakfar saat orasi di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (10/10).
Oleh karena itu, Jakfar menegaskan Ahok sebagai gubernur DKI harus ditolak karena tidak sesuai Pancasila.
"Jadi Ahok harus turun!" tegasnya.
Pantauan merdeka.com, demonstrasi FUI diikuti sekitar 100 orang terdiri dari sejumlah kaum perempuan. Hingga saat ini aksi masih berjalan, dan massa aksi masih menyerukan yel-yel penolakan terhadap mantan bupati Belitung Timur tersebut.
Ibu-ibu FUI bercadar: Kita nggak takut Ahok, kita mayoritas!
Demonstrasi yang digelar Forum Umat Islam (FUI) tidak hanya diikuti oleh kaum adam, namun massa aksi mereka juga terdiri dari ibu-ibu.
Dari pantauan merdeka.com di lapangan, jumlah kaum hawa yang ikut demonstrasi menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu sekitar 30 orang. Mayoritas dari mereka mengenakan cadar penutup wajah.
Salah seorang dari ibu-ibu itu berorasi secara lantang di atas mobil komando.
"Allahu Akbar, gara-gara melarang penjual hewan kurban, satpol PP dikejar-kejar sama pedagang, coba kalo berani lebih jauh. Kita bukannya takut, kita jumlahnya mayoritas, kami tidak ingin harga diri kami diinjak-injak!" paparnya saat orasi di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (10/10).
Seperti diketahui, FUI mendatangi kantor DPRD DKI Jakarta untuk menyampaikan tuntutan pemakzulan terhadap Ahok yang dinilai telah memiliki 20 dosa kepada umat Islam. Salah satunya melarang menyembelih hewan kurban di sekolah.
FUI minta Ahok dimakzulkan seperti Aceng Fikri
Kepala Bidang Kaderisasi Forum Umat Islam (FUI) Habib Bernard mengatakan pertemuannya dengan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta untuk menyampaikan tuntutan pemakzulan terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurutnya, tuntutan pemakzulan terhadap Ahok sah secara hukum.
"Semuanya kita sampaikan aspirasi, supaya nanti Ahok tidak dilantik dan dimakzulkan sebagai gubernur, karena ini pun dibolehkan dalam undang-undang tata negara seorang pemimpin yang tidak disukai rakyatnya, seperti Aceng dimakzulkan karena nikah," katanya di halaman DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih Jakarta Pusat, Jumat (10/10).
Bernard menambahkan dirinya dan beberapa delegasi demonstran FUI diterima oleh sejumlah fraksi di DPRD. Anggota DPRD DKI dapat mempertimbangkan usulan tersebut berdasarkan beberapa fakta yang menurut FUI adalah dosa Ahok.
"Kami diterima Fraksi PKS dan Demokrat dan lain-lainnya, mereka antusias sekali, aspirasinya menjadi bahan untuk DPRD. Selama ini DPRD mendapatkan pelecehan dari Ahok, dengan bahan sekitar 20 dosa Ahok di antaranya itu terhadap umat islam, pelarangan penyembelihan hewan kurban, pelarangan penjualan hewan kurban di pinggir jalan," paparnya.
Ditanya terkait kemungkinan tidak tercapainya tuntutan itu, Bernard menegaskan akan menggelar unjuk rasa secara berlanjut. Ya setiap jumat nanti kita akan demo terus," tegasnya.
Massa unjuk rasa FPI pun membubarkan diri dengan tertib setelah beberapa delegasi mereka keluar dari gedung DPRD DKI Jakarta untuk menyampaikan aspirasi. Dengan memekikkan takbir dan kumandang sholawat, kumpulan demonstran itu meninggalkan gedung DPRD DKI Jakarta.