Ganti uang kerahiman dengan rusun, Ahok sebut 'saya mah ikut aturan'
Ahok menyebut DKI beberapa bulan lalu membuat Pergub larangan pemberian uang kerahiman.
Ratusan hunian ilegal di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, sudah diratakan dengan tanah. Sebagai penggantinya, sudah disediakan Rusunawa di Jatinegara Barat.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan rusunawa tersebut sebagai pengganti uang kerohiman yang kini sudah tidak boleh diberikan lagi.
"Karena terbentur peraturan, pemberian santunan kerohiman kini sudah dilarang. Untuk itu kami berikan rusunawa sebagai penggantinya. Ya sama dong (uang kerohiman). Pakai air listrik nggak bayar, padahal ini rusun bisa dipakai seumur hidup. Sampai tujuh bahkan sepuluh turunan kamu bisa menggunakan rusun ini," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (25/8).
Ahok memaparkan, untuk rumah korban penggusuran dulunya diberikan uang kerahiman 25 persen dari NJOP (Nilai Jual Objek Pajak). Namun untuk saat ini ada peraturan yang melarang pemberian kerahiman.
"Saya mah ikuti aturan. Itu bukan duit saya kok. Kalau peraturannya suruh saya bayar 1.000 persen, ya saya kasih aja. Sama kayak dulu, kita kasih makan ke orang naik haji, terus kata menteri nggak boleh. Kalau nggak boleh, kita nggak bisa lakukan kan?" paparnya.
Dirinya menjelaskan, dalam uang ganti rugi tersebut, Ahok sempat berusaha untuk tetap dibayar. "Ada permendagri atau apa, lihat deh ada aturannya. Kalau lihat rapim saya dengan Dinas PU, saya sudah perintahkan buat pergub untuk khusus Ciliwung supaya mereka bisa kita bayar. Toh ada uang. (Tapi) nggak bisa mereka bilang. Ya sudah kalau nggak bisa, dorong aja ke yang tinggal lebih layak. Kalau yang lain, saya nggak boleh saya bilang. Kalau Ciliwung okelah kita kasihlah. Jadi saya juga bukan mau cari gara-gara, tapi kalau kamu mau berdebat sama saya, nggak karuan, ya saya ajakin," tuturnya.
Jelas Ahok, untuk Pergub tentang (NJOP) 25 persen dipastikan sudah tidak bisa lagi. Sehingga di Indonesia, sudah tidak asa lagi uang kerahiman.
"Tapi kalau orang belas kasihan untuk pulang kampung, ya oke. Makanya saya tawarin, lo kalau mau pulang kampung, okelah. Sekarang terbukti apa, kenapa rusunnya masih nggak penuh? Karena mereka pulang kampung semua ke Bogor, ke Jawa, banyak yang ngontrak di sana (Kampung Pulo) gimana. Kita nggak ada niat macam-macam sebetulnya," tutup Ahok.
Baca juga:
Lucu, warga Kampung Pulo tak ada yang kenal sosok Eki Pitung
Kondisi membaik, Eko ditanyai polisi soal bentrok Kampung Pulo
Menengok situasi Kampung Pulo usai penggusuran
Ahok rencanakan bangun ruang terbuka hijau di Kampung Pulo
'Jangan sampai rusun Jatinegara dikomersilkan warga Kampung Pulo'
Muncul cerita-cerita unik di balik penggusuran Kampung Pulo
Selesai di Kampung Pulo, Ahok bakal gusur kawasan Bukit Duri
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Apa keunikan Rumah Apung Tambaklorok? Rumah ini menjadi contoh konstruksi rumah di wilayah pasang surut yang anti banjir dan gempa karena bisa mengapung mengikuti tinggi permukaan air.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana Rumah Apung Tambaklorok dibangun? Rumah apung ini merupakan rumah tanpa pondasi. Struktur rumah berdiri dengan alas tongkang yang mengapung di atas permukaan air.
-
Kenapa rumah tersebut ambruk? Tampak rumah tersebut tiba-tiba ambruk. Selain itu, reaksi anaknya pun curi perhatian.