Gerindra dukung Ahok urungkan niat bangun lokalisasi
Prabowo mendorong langkah Pemprov DKI untuk melakukan penertiban terhadap lokalisasi kelas menengah ke atas.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengurungkan niatnya untuk membangun lokasi prostitusi. Alasannya karena tidak mendapat dukungan dari DPRD dan warga DKI Jakarta.
Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menilai positif sikap Ahok tersebut. Menurutnya, langkah pemberangusan lokalisasi telah dilakukan sejak Soetiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Sudah benar (sikap Ahok), karena Pak Sutiyoso saja sudah buang, masa mau dibuka lagi," katanya di Gedung DPRD, Rabu (22/4).
Dia mengingatkan, era Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin lokalisasi Kramat Tunggak, Jakarta Utara dibangun. Namun, tempat prostitusi tersebut akhirnya ditutup oleh Sutiyoso.
Untuk itu, Prabowo mendorong langkah Pemprov DKI untuk melakukan penertiban terhadap lokalisasi kelas menengah ke atas. Terlebih, pekerja seks komersil (PSK) tidak semuanya bekerja di tempat prostitusi.
"Yang jadi masalah sekarang kan lokalisasi kelas menengah ke atas. Itu yang terjadi. Ini mau dihapus kayak gimana? Enggak bisa," ujarnya.
Prabowo mengaku belum dapat memberikan solusi terkait prostitusi lantaran dirinya menilai, memberikan lapangan pekerjaan kepada para PSK belum tentu akan membuat para PSK tersebut meninggalkan pekerjaan yang sudah digelutinya sejak lama.
"Maaf, yang jadi pelacur-pelacur kelas menengah ke atas, mereka yang sudah mendapat Rp 100 juta per bulan, enggak bakal mau mereka. Mereka sudah terlalu enak seperti itu," tutup Prabowo.