Gerindra siapkan Sekda Saefullah lawan Ahok di Pilgub DKI
Ahok mendukung Saefullah maju asal mundur dari sekda.
DPD DKI Partai Gerindra mulai menjaring nama-nama yang bakal diusung di Pilgub 2017 mendatang. Pada rapat Minggu (27/12) kemarin, sejumlah nama mulai dilirik untuk dipersiapkan menjadi gubernur DKI.
Sebut saja, M Taufik (Ketua DPP Partai Gerindra), Ahmad Muzani (Sekjen DPP Partai Gerindra), M Sanusi (Ketua Komisi D DPRD Jakarta), Sandiaga S. Uno (Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra), dan Biem T. Benyamin (Anggota DPR RI Fraksi Gerindra). Di luar internal partai berlambang burung garuda itu ada nama Sjafrie Sjamsoeddin (Mantan Pangdam Jaya), Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) dan Sekda DKI, Saefullah.
Munculnya nama Saefullah agak mengagetkan. Tapi buat Basuki Tjahaja Purnama, munculnya sejumlah nama akan membuat persaingan di Pilgub DKI semakin menarik.
"Nggak (takut), kan patokannya makin banyak yang ikut berarti makin bagus," tegas Ahok sapaan Basuki di Balai Kota, Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (28/12).
Di mata Ahok, Saefullah punya kinerja cukup baik. Ahok berdalih tetap akan memberikan dukungan pada Saefullah, tapi dengan syarat harus mundur dari jabatan Sekda DKI Jakarta.
"Bagus dong. Tapi kalau Saefullah maju mencalonkan Gubernur DKI, dia harus mengundurkan diri," tegasnya.
Mantan bupati Belitung Timur juga mengklaim untuk menghadapi persaingan di Pilkada Gubernur DKI 2017, dirinya telah mempersiapkan diri dengan hanya bermodal dukungan satu juta Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Ya sekitar Rp 500 ribu, kalau diverifikasi lagi mungkin ada yang nggak lolos, macam-macam. Saya mah kerja saja fokus, (mengumpulkan KTP) kerja Teman Ahok," tukasnya.
Saat disinggung apakah Saefullah ada kemungkinan bakal mendampingi Ahok sebagai calon wakil Gubernur pada Pilkada 2017, dirinya tidak menampik.
"Ya tergantung tim teman Ahok nanti lah," kata Ahok.
Baca juga:
Bertemu Ahok, Ketua KPU DKI bahas persiapan Pilgub 2017
Ahok cari PNS baik untuk jadi cawagub di Pilgub DKI 2017
Masih banyak PR, Ridwan Kamil dianggap belum pantas maju Pilgub DKI
Prijanto soal Ahok unggul di survei: Kita tak tahu gimana surveinya
Ridwan Kamil: Alhamdullilah kalau suka saya, saya fokus di Bandung
'Modal nyagub di DKI tak cuma populer tapi harus lebih dari Ahok'
Ahok soal dukungan hanya 40%: Itu mah tergantung orang Jakarta
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan PDI Perjuangan akan mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta? Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan," kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.