Heru Tegaskan Jakarta Masih Ibu Kota Negara
"Masih DKI, Daerah Khusus Ibu Kota," tegas Pj Gubernur Jakarta Heru Budi
Pj Gubernur Heru Bui menegaskan Jakarta masih sah untuk disebut sebagai Daerah Khusus Ibu Kota (DKI)
Heru Tegaskan Jakarta Masih Ibu Kota Negara
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan, status Jakarta saat ini masih sebagai Ibu Kota Negara karena Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dalam proses pembahasan.
"Proses Undang-Undang DKJ-nya kan belum ada, sedang proses, tentunya kan ini masih ibu kota," tegas Heru di Jakarta Selatan, Jumat (8/3).
- Heru Budi soal Perpanjangan Masa Jabatan Sebagai Pj Gubernur Jakarta: Terserah Anggota DPRD DKI yang Terhormat Aja
- Pesan Heru Budi untuk Pj Gubernur Jakarta Selanjutnya: Membangun Harus Berkelanjutan
- Heru Budi soal Maju Pilgub DKI: Hari Esok Penuh Misteri Biar Semesta yang Jawab
- Heru Budi Tegaskan Tak Putus KJMU, Tapi Ada Pemadanan Data
Masih berjalannya proses pembahasan UU DKJ tersebut, kata Budi, Jakarta masih sah untuk disebut sebagai Daerah Khusus Ibu Kota (DKI).
"Masih, masih DKI, Daerah Khusus Ibu Kota," kata Heru, dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara habis statusnya pada 15 Februari 2024.
Ini merupakan implikasi dari UU tentang IKN yang telah diundangkan sejak 15 Februari 2022.
Dalam Pasal 41 Ayat 2 UU IKN berbunyi;
"Paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia diubah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini".
Namun, Supratman Andi menjelaskan bahwa sesuai aturan dalam Pasal 41 UU IKN, sejak ditetapkannya Keppres Pemindahan IKN ke Nusantara, ketentuan Pasal 3, Pasal 4 kecuali fungsi sebagai daerah otonom dan Pasal 5 UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.