Hindari Penumpukan Penumpang, Pembatasan Angkutan Massal Harus Dilakukan Bertahap
Pengurangan jam operasional secara bertahap dipandang penting agar masyarakat siap. Sebab tidak semua pihak bisa dengan serta-merta mengikuti apa yang diputuskan Pemerintah.
Direktur Eksekutif Institusi Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengatakan, seharusnya pembatasan jam operasional angkutan massal dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, tidak malah menimbulkan masalah baru, seperti timbulnya kepadatan dan antrean panjang calon penumpang di stasiun-stasiun moda transportasi massal.
"Sebenarnya saya pribadi setuju ada pembatasan di ranah publik atau social distance termasuk pembatasan transportasi massal tetapi baiknya by staging or step by step (dilakukan bertahap)," kata dia, saat dihubungi merdeka.com, Senin (16/3).
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Misalnya, pada hari ini, moda transportasi massal masih dibiarkan beroperasi secara normal. "Hari kedua (beroperasi) 80 persen, hari ketiga 60 persen dan seterusnya, sampai pada target berapa persen dikurangi atau bila perlu total lockdown jangan tanggung lagi," katanya.
"Kalau hari pertama langsung dibatasi ya risikonya penumpang seperti ini malah gagal social distancing," imbuhnya.
Pengurangan jam operasional secara bertahap dipandang penting agar masyarakat siap. Sebab tidak semua pihak bisa dengan serta-merta mengikuti apa yang diputuskan Pemerintah.
"Mungkin yang perusahaan swasta belum siap infrastrukturnya bila kerja di rumah dalam penyediaan fasilitas WFH (work from home)-nya. Jadi saat ini swasta tetap normal bekerja. Jadi permintaan dan suplai angkutan tidak seimbang," ujar dia.
Indonesia Harus Tiru Vietnam
Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, aktivitas bertransportasi di Jakarta pasti berpengaruh setelah merebaknya Covid-19. Masyarakat yang biasanya menggunakan transportasi umum, beralih menggunakan kendaraan pribadi.
Sementara aktivitas pusat perbelanjaan, perkantoran, perbankan masih berlangsung normal. "Walaupun ada himbauan untuk bekerja di rumah. Kontak dengan publik akan memperbesar risiko penyebaran Covid-19. Mengisolasi diri tidak hanya untuk keselamatan diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain, bahkan mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia," jelas Djoko.
Misalnya di Jakarta. Pemprov membuat kebijakan pengurangan layanan transportasi publik. Sementara aktivitas publik tidak banyak berkurang.
Lewat kebijakan tersebut, kapasitas transportasi umum MRT Jakarta dan Bus TransJakarta mengalami pengurangan jam operasional (06.00-18.00), selang waktu (headway setiap 20 menit), kapasitas penumpang 60 orang per kereta atau 360 orang per rangkaian untuk MRT, pengurangan rangkaian kereta, dan jumlah bus yang beroperasi.
"Jika ingin mengurangi interaksi dekat karena padanya Bus TransJakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta, maka sebaiknya menambah kapasitas layanan transportasi publik lebih pantas dilakukan," tegas dia.
Terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di transportasi massal, lanjut dia, ada baiknya Indonesia meniru Vietnam. Menurut Djoko, salah satu kesuksesannya menangkal virus Corona adalah membangun Mobile Decontamination Chamber (MDC). "Yang diterapkan di tempat-tempat umum, seperti stasiun, terminal, mall, perkantoran," ungkapnya.
MDC, kata dia, biasanya diterapkan di Breeding Farm, setiap yang keluar masuk wajib distersilisasi di MDC. "Vietnam merupakan negara pertama yang berhasil mengendalikan, menyembuhkan, dan terbebas dari wabah virus Corona," tandasnya.