Ibu Kota Dipindah, Gubernur Anies Tegaskan Pembangunan Jakarta Jalan Terus
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, pemindahan ibu kota tidak menghambat pembangunan di Jakarta.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memutuskan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke luar Jawa. Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4).
Menanggapi keputusan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, pemindahan ibu kota tidak menghambat pembangunan di Jakarta.
-
Siapa putri tunggal Anies Baswedan? Mutiara Baswedan, satu-satunya putri dan anak sulung Anies Baswedan, menarik perhatian dengan kecantikan alaminya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
"Jadi tadi dalam pertemuan ini Presiden menegaskan bahwa pembicaraan mengenai ibu kota tidak ada hubungannya dengan rencana pembangunan besar-besaran di Jakarta," ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/4).
"Rencana pembangunan besar-besaran di Jakarta tetap jalan terus," sambungnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut pemindahan ibu kota hanya memberikan dampak pada urusan legislatif dan eksekutif. Di mana, nantinya seluruh kantor pemerintahan akan dipindahkan ke lokasi ibu kota baru.
Sementara untuk urusan perekonomian seperti perdagangan, investasi dan perbankan tetap dipusatkan di Jakarta.
"Ini hanya mencakup urusan pemerintahan legislatif dan eksekutif," katanya.
Anies berkomitmen terus menyelesaikan persoalan yang dihadapi Jakarta. Baik masalah lingkungan hidup, ketersediaan air bersih, pengelolaan udara dan limbah.
"Transportasi juga masih jadi PR yang harus diselesaikan," sebutnya.
(mdk/noe)