Ini 3 strategi Jokowi genjot penerimaan pajak DKI
Target PAD yang dipatok dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2014 sebesar Rp 39,55 T.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) akan mengoptimalkan pendapatan dari pajak untuk mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dipatok dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2014 sebesar Rp 39,55 triliun. Pasalnya sejumlah fraksi ragu target pendapatan tersebut.
"Kami akan mengoptimalkan realisasi rencana pendapatan, serta acuan peningkatan Pajak Bumi dan Bangunan, serta pajak lainnya. Pajak masih menjadi andalan karena pada tahun 2013 ini rata-rata telah mencapai target," ujar dia di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Jumat (06/12).
Jokowi mempunyai tiga strategi untuk mengoptimalkan penerimaan pajak untuk pencapaian target tersebut. Pertama, peningkatan pajak reklame yang dilakukan dengan cara canvassing reklame liar, pencairan tunggakan atas reklame Belum Daftar Ulang.
Kedua, lanjut dia, pengenaan pajak progresif terhadap reklame produk, serta perubahan dasar pengenaan pajak reklame berupa perubahan Nilai Sewa Reklame untuk LED berdasarkan durasi tayang. Yang terakhir konsepnya seperti pajak televisi.
Selain itu, peningkatan pajak parkir yang dilakukan dengan cara pencairan tunggakan dan pemeriksaan atas Wajib Pajak yang belum daftar dan kurang patuh sert penerapan Cash Management System (CMS) terhadap online system untuk Wajib Pajak Parkir pajak on-street dan off-street.
Ketiga, kata Jokowi , akan mengoptimalkan peningkatan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan yang dilakukan dengan cara penilaian individu atas objek komersil dan khusus serta melakukan penyesuaian Zona Nilai Tanah atau Nilai Indikasi Rata-rata untuk mendekati harga pasar.
"Dengan cara-cara ini maka pendapatan daerah akan terkerek," pungkas dia.