Ini komentar Ahok soal bayi alami kelainan ditolak RSCM
Pemprov DKI Jakarta tidak ingin disalahkan atas meninggalnya balita bernama Abbiyasa Rizal Ahnaf (2).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak ingin disalahkan atas meninggalnya balita bernama Abbiyasa Rizal Ahnaf (2). Dia meninggal karena mengalami penyumbatan di saluran pencernaan dan tidak mendapatkan penanganan.
Bahkan sempat ditolak oleh 22 rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai wajar seseorang ditolak oleh pihak RSCM. Sebab Pemprov DKI Jakarta telah membuat mekanisme untuk menggunakan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
"Anda pasti ditolak kalau Anda langsung ke RSCM. Karena itukan rujukan tersier, yang paling atas, jadi kalau sakit tidak bisa langsung ke RSCM, tapi ke puskesmas. Kalau semakin parah RSUD," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/12).
Menurutnya, kualitas RSUD saat ini tidak jauh berbeda dengan RSCM. Dia menilai, kasus penolakan biasanya terjadi pada warga kelas menengah. Sebab mereka memilih-milih rumah sakit. Sementara warga menengah ke bawah tidak ada tebang pilih ketika sakit.
"Yang protes-protes itu kelas menengah, yang milih-milih dokter. Mau langsung datang ya tidak bisa. Apalagi kalau langsung ke UGD, padahal dia tidak sakit. Yang seperti itu yang sering ditolak, kemudian ngoceh-ngoceh 'saya ditolak," ungkap mantan bupati Belitung Timur ini.
Ahok menduga ada beberapa pihak yang mencoba mengungkit-ngungkit kesalahan masa lampau. Sebab pada kenyataannya masih banyak sekali warga Jakarta kelas menengah yang menginginkan pelayanan bagus. Padahal mereka masih menggunakan KJS.
"Jadi orang yang pas-pasan tidak masalah ada di kelas tiga, dia tidak tahu pilih-pilih rumah sakit, pilih-pilih dokter. Kalau yang pilih-pilih rumah sakit, maunya ke RS Pondok Indah atau ke Singapura itu orang kaya," tegasnya.
Sebelumnya, Abbiyasa Rizal Ahnaf harus dipanggil Tuhan hanya karena pihak rumah sakit menolak dengan alasan kamar penuh, tidak lengkapnya peralatan di rumah sakit serta lambat dalam memberikan rujukan kepada pasien.