Mpok Alpa Bahagia Jadi Ibu Bayi Kembar, Tetapi Kesal Suaminya Belum Berani Gendong
Mpok Alpa merasa frustrasi karena suaminya masih merasa cemas untuk menggendong bayi mereka yang sudah berusia satu bulan.
Mpok Alpa terlibat langsung dalam perawatan bayi kembarnya, meskipun ia telah mempekerjakan seorang babysitter. Ia merasa penting untuk memberikan sentuhan kasih sayang dari orang tua kepada anak-anaknya, sehingga ia tidak ingin bayi kembarnya tumbuh tanpa kehadiran mereka. Hal ini membuatnya merasa kesal karena suaminya masih merasa takut untuk menggendong bayi kembar mereka yang baru berusia satu bulan. Meskipun demikian, suaminya tetap berkontribusi dalam merawat buah hati mereka.
"Laki gue, gue gedek banget. Sampai detik ini dia masih takut megang bayi. Nanti kalau udah agak (besar) baru berani gitu," ungkap Mpok Alpa saat ditemui di Kawasan Karawaci, Tangerang, pada Sabtu (16/11/2024).
Ia juga menjelaskan, "Ya kalau sekarang dia nyiapin pempersnya, nyiapin air, gantiin popoknya, ya gitu-gitu aja sih. Kalau buat angkat-angkat belum berani." Dengan demikian, meskipun suaminya tidak berani mengangkat bayi, ia tetap membantu dalam hal-hal lain yang diperlukan.
Gue Menikmati Luar Biasa
Mpok Alpa tidak merasakan gejala baby blues setelah melahirkan bayi kembarnya. Meskipun menghadapi tantangan, ia merasa senang dalam merawat anak-anaknya di tengah kesibukan yang ada.
"Enggak, engga kesel. Gue menikmati luar biasa. Syuting masih aman di tempat yang aman, jam yang aman tidurnya. Jadi jam 12 aku udah pulang. Jadi bisa ngurusin dia gitu sampe malem. Paginya kerja siangnya ya masih aman lah pokoknya," ungkapnya.
Sehari-hari Bersama Si Kembar
Mpok Alpa mengungkapkan bahwa ia kini bisa merasakan pengalaman memiliki anak kembar. Meskipun ia memanfaatkan jasa babysitter, ia tetap mengambil peran utama dalam merawat si kembar dan menganggap ini sebagai fase yang harus dilalui sebagai seorang ibu.
"Memang sekali-sekali sama kita sendiri. Ya mungkin ini momen yang harus gua jalanin sama anak gua yang saat ini langkalah ibaratnya," ungkapnya.
Ia merasakan bahwa meskipun ada bantuan dari orang lain, tanggung jawab utama tetap ada padanya. Mpok Alpa percaya bahwa momen-momen seperti ini sangat berharga dan tidak akan terulang kembali. Dengan penuh semangat, ia menjalani setiap hari sembari belajar banyak hal dari pengalaman baru ini.
Menurutnya, menjadi ibu dari anak kembar adalah sebuah perjalanan yang unik dan penuh tantangan, tetapi juga sangat membahagiakan.
CCTV
Mpok Alpa selalu memantau kondisi anaknya saat berada di luar rumah melalui CCTV yang terhubung dengan ponselnya. Ia tidak sepenuhnya mempercayakan anak kepada babysitter, tetapi tetap melibatkan keluarga dalam pengasuhan.
"Ya pake cctv yang bisa denger suara. Jadi kalau susternya marah-marah ama anak gua ya kedengeran. Jadi ketahuan gitu, kan bayar mahal. Harus libatin keluarga ya jadi ada suster dan ada mpok gua," ungkap Mpok Alpa.
Dengan cara ini, ia merasa lebih tenang karena dapat mengawasi interaksi antara babysitter dan anaknya secara langsung.