Jakarta diserang rayap, Ahok sebut gedung Pemprov pakai baja ringan
Penggunaan baja ringan di seluruh bangunan Pemprov DKI saat ini, selain lebih ringan ternyata juga lebih ekonomis.
Sebuah studi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebut, sebagian besar bangunan di wilayah DKI Jakarta rawan terjadi ambruk, karena sudah digerogoti jutaan rayap. Penelitian yang digagas oleh pakar rayap dari IPB, Prof Dr Dodi Nandika itu juga mengatakan, jenis rayap ganas yang menyebar di banyak bangunan di Jakarta, yaitu jenis Coptotermes Curviganthus.
Ketika ditanyakan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dirinya mengaku jika Pemprov sudah mengantisipasi hal tersebut dengan mengeluarkan Pergub Nomor 35/2013 tentang Pedoman Penanggulangan Bahaya Serangan Rayap pada Bangunan dan Gedung milik Pemprov DKI Jakarta.
"Kasih pasir Belitung," ujar Ahok berseloroh, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/9).
"Itu udah kita kerjain. Kita sudah instruksikan (Dinas Perumahan), agar semua bangunan dan gedung kita pakai baja ringan," katanya menambahkan.
Selain itu, Ahok mengatakan jika penggunaan baja ringan di seluruh bangunan dan gedung milik Pemprov DKI saat ini, selain lebih ringan ternyata juga lebih ekonomis.
"Jadi hampir semua bangunan milik Pemprov DKI kita udah enggak pakai kayu lagi, sudah pakai baja. Karena ternyata lebih murah juga," pungkasnya.
Diketahui, studi dari IPB itu juga menyebut, koloni rayap yang terdeteksi di Jakarta baru sebanyak 7 juta koloni. Setiap koloni rayap dapat memakan sekitar 24 kilogram kayu per tahun, di mana saat ini ada sekitar 16,6 persen gedung dan aset milik Pemprov DKI Jakarta sudah terkena serangan rayap.
Dari hasil pemetaan yang ada di enam kecamatan di Pemprov DKI Jakarta, kawasan yang tergolong dalam kelas Bahaya I, yakni Ciracas, Kramatjati, Pasar Minggu, Kebayoran lama, Cilincing, Pesanggrahan, Kebayoran baru dan Mampang Prapatan. Ini merupakan zona merah serangan rayap jenis rayap Coptotermes curviganthus.
Sementara untuk kelas bahaya II, tersebar juga di enam kecamatan, yakni Duren sawit, Palmerah, Jatinegara, kembangan dan Pancoran. Sedangkan untuk kelas bahaya III, hanya satu kecamatan yakni wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.