Jakpro Ungkap LRT Jakarta Belum Beri Keuntungan, Malah Rugi Ratusan Miliar Sejak 2021
Jakpro menuding, LRT Jakarta menjadi salah satu penyebab BUMD tersebut tak kunjung laba atau untung.
Jakpro belum juga memberikan deviden atau keuntungan kepada Pemprov DKI.
Jakpro Ungkap LRT Jakarta Belum Beri Keuntungan, Malah Rugi Ratusan Miliar Sejak 2021
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin mengungkapkan, LRT Jakarta menjadi salah satu penyebab BUMD tersebut tak kunjung laba atau untung.
Diketahui, Jakpro belum juga memberikan deviden atau keuntungan kepada Pemprov DKI. Pada 2021 Jakpro mengalami kerugian sebesar Rp110,83 miliar dan pada 2022 Rp280,28 miliar.
"Salah satunya memang yang paling besar adalah prasarana dari LRT. Kami sampai tahap ini sedang melakukan kajian seperti apa untuk kira-kira beban aset itu bisa berkurang,"
kata Iwan saat rapat Pembahasan dan Pendalaman Komisi terhadap Raperda APBD 2024 di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/10).
merdeka.com
Iwan juga menilai perusahaannya bisa mulai mencetak laba jika LRT Jakarta tak lagi menjadi anak perusahaannya. Maka dari itu, Jakpro bisa fokus mengembangkan properti-propertinya untuk mencari untung.
"Bisa (laba) karena itu menjadi tantangan kami sebenarnya terhadap venue-venue yang kita bisa elaborasi untuk penghasilan per venue-nya," ujar Iwan.
"Menjadi sangat signifikan begitu kita (keluarkan LRT). Memang tidak langsung menjadi plus atau laba," sambungnya.
Meski demikian, selama LRT Jakarta masih menjadi bagian Jakpro, Iwan berharap pengerjaan transportasi umum tersebut dapat terus dilakukan agar dapat mencari keuntungan dari tiket penumpang.
"Terkait LRT ada beberapa aspek yang menjadi dapat meringankan. Pertama itu tadi melanjutkan atau memperpanjang layanannya sehingga beban subsidinya bisa berkurang karena kebangkitan penumpang,"
ucap Iwan.
Mulanya, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto mengungkapkan keinginannya, yaitu dua moda transportasi umum tersebut dapat dijadikan satu.
"Saya harap MRT LRT jadi satu saja. Jadi biar Jakpro itu fokus ke bidangnya. Coba itu harapan saya tapi enggak tahu tuh nanti," kata politisi Gerindra itu.
Menanggapi hal tersebut, Tuhiyat berujar bahwa penggabungan ini sudah dalam tahap kajian di Pemprov DKI Jakarta.
"Ini adalah proses integrasi yang sekarang terjadi dan InsyaAllah ada di Pemprov DKI Jakarta dalam proses kajian sekarang," kata Tuhiyat.
Di kesempatan yang sama, Iwan juga menyebut bahwa kajian tersebut tengah dimatangkan agar dua transportasi berbasis rel ini siap dijadikan satu.
"Itu sebenarnya kajian itu sudah kami sama-sama lakukan sehingga nanti begitu diputuskan menjadi satu entitas transportasi railway, kami sudah siap. Tentunya dari berbagai aspek kami sudah lakukan," ujar Iwan.
"Jadi kajian-kajian itu, kemungkinan-kemungkinan itu, kami sudah lakukan sehingga bussines development kami juga bisa berpikir lebih jauh," sambungnya.