Jambret yang Rampas HP Pelajar SMP di Kramat Jati Diciduk, Ternyata Pengamen
gawai hasil kejahatan pelaku telah dijual ke salah satu konter handphone di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Korban saat itu berjalan pulang sekolah bersama dua temannya.
Jambret yang Rampas HP Pelajar SMP di Kramat Jati Diciduk, Ternyata Pengamen
Polsek Kramat Jati menangkap dua pelaku jambret yang merampas ponsel milik pelajar SMP yang baru pulang sekolah. Keduanya adalah WP (24) dan IH (23) yang ternyata seorang pengamen.
- Berani Banget, Siswa Kelas 6 SD Lawan Jambret yang Rampas Handphonenya Sampai Jatuh
- Blak-blakan TNI Keberatan KPK Tetapkan Tersangka Kabasarnas: Militer Punya Ketentuan Sendiri
- Pemprov DKI Bicara Puluhan Peserta Didik Lolos PPDB Meski Numpang KK
- Kecopetan di PRJ, Warga Bisa Ambil Handphone di Polres Jakarta Pusat
"Pelaku (keduanya) pengamen)," kata Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malaka saat dikonfirmasi, Kamis (16/11).
Adapun, kata Rusit, kronologi penjambretan terjadi di Jalan Kober, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (15/11) kemarin. Aksi keduanya pun terekam melalui rekaman CCTV, tampak WP yang menarik gawai korban sampai terjatuh dan terseret.
Sementara IH, bertugas sebagai joko yang membawa sepeda motor. Keduanya nekat melakukan aksi itu, di saat korban tengah berjalan pulang sekolah bersama dua temannya.
"Modus operandi dengan cara Mobile dan mencari target yang bisa di ambil HPnya. Korban mengalami kerugian materil sebesar Rp1,8 juta," ucapnya.
merdeka.com
Adapun, Rusit menyebutkan bahwa gawai hasil kejahatan pelaku telah dijual ke salah satu konter handphone di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
"HP hasil kejahatan tersebut dijual senilai Rp750.000," ungkapnya.
merdeka.com
Sebelumnya, ramai di media sosial video jambret yang menimpa siswi pelajar SMP. Dalam video yang diunggah akun instagram @lensa_berita_jakarta, terlihat korban tengah berjalan bersama kedua temannya di sebuah gang.
Tak lama setelahnya, dua pelaku datang berboncengan satu motor. Tanpa basa-basi, pelaku langsung merebut gawai milik korban, namun upaya korban mempertahankan gawai dari rampasan para pelaku pun gagal.