Janji manis Ahok benahi Transjakarta hingga tendang APTB
APTB menolak untuk menggunakan sistem pembayaran rupiah per kilometer.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berniat membenahi transportasi di Jakarta. Salah satunya, dengan memperbaiki angkutan massal.
Langkah Ahok ini dimulai dengan janji bakal menambah armada bus Transjakarta. Hal itu karena melihat banyaknya animo masyarakat menggunakan bus yang tarifnya terbilang terjangkau ini.
Tak hanya itu, Ahok juga meminta Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang lewat jalur Transjakarta ikut menyesuaikan dengan perbaikan yang sedang digagasnya. APTB diminta menggunakan sistem pembayaran rupiah per kilometer.
Namun, pihak APTB ternyata tak mau memenuhi permintaan Ahok tersebut. Ujung-ujungnya, APTB dilarang beroperasi di Jakarta. Mereka hanya diperbolehkan mengaspal sampai perbatasan Ibu Kota.
Berikut janji manis Ahok benahi Transjakarta sampai melarang APTB cari penumpang di Jakarta, seperti dihimpun merdeka.com, Kamis (7/5):
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
Tambah armada Transjakarta
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan alasan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) tak kunjung menerima sistem pembayaran per kilometer karena merasa diperlukan penumpang. Apalagi jumlah bus Transjakarta saat ini masih kurang.
"Tahu enggak kenapa dia berani ngancam? Kamu nggak cukup bus. Dia pikir orang akan teriak kan bus Transjakarta enggak cukup nih. Biarin saja, Juni paling datang busnya," jelas Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (6/5).
Oleh karena itu, Ahok akan memberi Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada Transjakarta untuk menambah jumlah armada bus. Sehingga APTB tidak akan mengangkut penumpang di halte Transjakarta.
"Saya tahun ini akan PMP-kan uang besar-besaran kepada Transjakarta. Kami suruh produsen siapin mobil. Kami siapin uang, kami beli saja, jadi enggak usah ngancam-ngancam kami lagi," imbuh mantan Bupati Belitung ini.
Larang APTB masuk Jakarta
Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) konsisten menolak aturan pembayaran rupiah per kilometer saat masuk jalur khusus Transjakarta. Menanggapi persoalan itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, memutuskan APTB tak boleh lagi melintas di Jakarta.
"Kami dapat surat dari Organda yang menyatakan akhirnya memilih yaitu APTB hanya sampai pinggiran Jakarta," kata Kabid Angkutan Darat Dishub Jakarta, Emanuel, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (5/5).
Meski sudah ada putusan, dia belum bisa memastikan kapan aturan itu APTB dilarang melintas Jakarta akan diberlakukan. Menurutnya, akan ada pembahasan lebih detil dengan pihak operator dan organda.
"Kami akan mencoba memberikan alternatif kepada penumpang APTB untuk misalnya Bogor biasanya sampai Grogol, nah ini cuman sampai Halte Cawang UKI misalnya seperti itu. Pokoknya kita bahas dulu detailnya. Kajian saya harap satu minggu bisa, tergantung juga dengan kesepakatan," jelasnya.
Ganti APTB dengan Kopaja dan Kopami
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal menambah jumlah bus Transjakarta jika pihak Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) tidak menerima opsi sistem pembayaran rupiah per kilometer. Selanjutnya, APTB dilarang melalui jalus Transjakarta.
"Kami tambah bus aja. Kan dia (APTB) musti turun di ujung aja. Ya dia turun di ujung, ya dia naik ini aja," jelas Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (6/5).
Tak hanya itu, Ahok memasukkan armada bus Kopaja dan Kopami untuk menggantikan bus APTB. Kedua jenis bus tersebut telah sepakat dengan pembayaran rupiah per kilometer.
"Kami akan terapi, kami akan masukin Kopaja, Kopami. Jadi yang sudah mau terintegrasi rupiah per kilometer itu adalah jenis Kopaja, Kopami. Jadi kalau APTB enggak ada ya sudah, kami gantikan dengan Kopaja, Kopami tapi yang besar," pungkas dia.