Jelang Lebaran, jumlah pengemis di Jakarta meningkat
Angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di DKI Jakarta jelang hari raya Idul Fitri tahun 2017 mengalami peningkatan. Kondisi ini terlihat dari jumlah titik rawan melonjak hampir enam kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di DKI Jakarta jelang hari raya Idul Fitri tahun 2017 mengalami peningkatan. Kondisi ini terlihat dari jumlah titik rawan melonjak hampir enam kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
"Ada peningkatan titik rawan (PMKS) notabenya dari 48 titik menjadi 276 yang perlu dijaga secara ketat," kata Kasudin Sosial Provinsi DKI Jakarta, Masrokhan, di Jakarta, Selasa (20/6).
Peningkatan jumlah titik rawan, kata Masrokhan, berada pada beberapa wilayah di pusat keramaian. Namun, karena dalam masa Ramadan, para PMKS mulai berpindah. Mereka kini lebih sering berada di tempat pemakaman umum maupun pasar.
"Sekarang ada pergeseran PMKS contoh ke TPU, pasar tradisional dan di depan mal ini yang perlu kita waspadai," ujarnya.
Menurut dia, Pemprov DKI akan bersinergi dengan banyak instansi untuk mengamankan dari permasalahan PMKS. Pihaknya juga berencana menerjunkan 425 personel P3S berkoordinasi dengan Satpol PP serta Dishub untuk menjaga titik rawan PMKS di lima wilayah seluruh Jakarta.
Di samping itu, Masrokhan menjelaskan, bagi PMKS terjaring operasinya akan dibina dan diberikan pelatihan. Opsi pemulangan ke daerah asal juga bakal tetap dilakukan.
"Bagi yang terjaring kita akan berikan assement dan pelatihan di panti kita, namun sebagian akan kita pulangkan ke daerah asal atau keluarga," terangnya.