Jelang Tutup Permanen, Putaran Balik di Simpang Santa Ditutup Pukul 07.00-10.00
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, pihaknya mempertimbangkan penutupan permanen putaran balik di Simpang Santa, Jakarta Selatan bila selama proses uji coba berhasil.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, pihaknya mempertimbangkan penutupan permanen putaran balik di Simpang Santa, Jakarta Selatan bila selama proses uji coba berhasil. Tetapi hanya ditutup pada jam tertentu yaitu pukul 07.00-10.00.
"Itu kalau memang sukses kita nanti terus kita akan berlakukan yang 07.00-10.00 WIB kita tutup puterin sampai jam-jam tidak rawan kita buka," kata Karyoto di Monas, Jakarta, Senin (17/4).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Karyoto mengatakan, kalau putaran balik di Simpang Santa tidak ditutup maka akan terus jadi penumpukan. Ia bicara pengalaman sebagai orang yang tinggal dekat daerah tersebut.
"Saya tahu persis di situ. Kalau di situ tidak direkayasa pada jam-jam tertentu ada penumpukan dari 3 arah. Dari jalan Wijaya numpuk, dari jalan Kuncit numpuk juga dan dari Senopati numpuk. Di situ ada lampu merah ada pergantian," ujarnya.
"Kalau itu dilancarkan kita bikin putaran arah besar kalau itu lancar itu akan lebih lancar dari Wijaya juga lancar dari Senopati juga lancar dari Tendean ke arah Mabes Polri juga lancar kita kemarin sedang uji coba," sambungnya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terus mengevaluasi penutupan putaran balik atau u-turn di Ibu Kota. Mereka mengklaim kebijakan itu efektif mengurangi kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, titik putaran balik yang ditutup diidentifikasi sebagai penyebab antrean di beberapa ruas jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
"Iya efektif. Penutupan u-turn dilakukan Dishub dalam hal ini untuk menghindari hambatan di ruas jalan. Jadi masyarakat harus memahami ini," kata Syafrin kepada wartawan, dikutip Sabtu (15/4).
Karena itu, Syafrin meminta warga yang biasa berputar di satu titik untuk beralih mengikuti aturan jalan yang sudah ditentukan Dishub. "Yang biasanya bisa berputar di satu titik, sekarang dialihkan. Kenapa? Karena di situ menjadi simpul kemacetan sehingga kinerja ruas jalan secara jaringan itu turun," jelas Syafrin.
(mdk/ded)