Jika Kontrak 5 Tahun, Formula E Diminta Cari Lokasi yang Tak Bongkar Pasang
"Apalagi kalau kontraknya ternyata memang lima tahun. Maka ada baiknya cari lokasi yang tepat. Tidak bongkar pasang jalanan untuk jadi sirkuit akan lebih baik. Kalau lokasinya di Medan Merdeka sudah pasti harus bongkar pasang karena itu cagar budaya," jelas Yayat.
Hajatan Formula E 2020 di Jakarta masih menuai perdebatan. Khususnya soal lokasi penyelenggaraan yang rencananya bakal digelar di Monas.
Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka telah memberikan izin. Meskipun, tetap dengan syarat sesuai Undang-Undang Cagar Budaya.
-
Di mana Formula E Jakarta Volume II akan diadakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Kapan Formula E Jakarta Volume II akan diselenggarakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Apa saja yang akan tersedia di acara Formula E Jakarta selain balapan? Konsep gelaran ajang balap mobil listrik Formula E tahun ini ada racing (balapan) dan festival musik. Ada Slank, RAN, KLA Project, Rossa, dan Cakra Khan, Oni N Friends, Angger Dimas, Sergio Berlino, DJ Yasmin, dan Alan Walker.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana persiapan Indonesian GP 2023? Direktur Utama PT MGPA Nusantara Jaya (MGPA) Priandhi Satria mengatakan seluruh rangkaian balapan pada hari pertama Indonesian GP 2023 berjalan dengan lancar seiring dengan seluruh persiapan yang rampung 100 persen.
-
Kapan Indonesian GP 2023 di gelar? Pertamina Grand Prix of Indonesia (Indonesian GP) 2023 telah resmi dimulai di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (13/10).
Pakar Perkotaan dari Trisakti, Yayat Supriatna menyarankan, DKI harusnya memiliki beberapa alternatif lokasi penyelenggaraan agar tidak terkesan memaksakan diri.
"Saya menyarankan panitia pelaksana membuat beberapa desain lokasi alternatif. Mulai dari Ancol, Kemayoran, Sudirman, Gelora Bung Karno, atau bahkan jika sangat terpaksa desain di Kawasan Medan Merdeka. Sehingga alternatif dengan risiko terkecil akan menjadi pilihan utama," ujar Yayat saat dihubungi, Rabu (12/2).
Yayat menjelaskan, banyak risiko dan pertimbangan jika harus menggunakan Kawasan Monas. Dia pun tak yakin Pemprov DKI ngotot ingin menggelar di Monas hanya karena kawasan Cagar Budaya itu ikon kota Jakarta. Terlebih dikaitkan dengan ajang kejuaraan ramah lingkungan.
"Apakah sekadar ikon Indonesia atau Jakarta? Atau apakah pilihan ini rasional jika kita ingin menyelenggarakan suatu event yang sebenarnya lebih mengarah pada pesan olahraga dan ramah lingkungan?" lanjutnya.
Untuk itu, Yayat lebih menyarankan Pemerintah DKI Jakarta mencari lokasi yang mendukung tujuan terselenggaranya event internasional tersebut.
"Apalagi kalau kontraknya ternyata memang lima tahun. Maka ada baiknya cari lokasi yang tepat. Tidak bongkar pasang jalanan untuk jadi sirkuit akan lebih baik. Kalau lokasinya di Medan Merdeka sudah pasti harus bongkar pasang karena itu cagar budaya," jelas Yayat.
Lebih jauh, Yayat menilai, sebenarnya Jakarta memiliki lokasi yang terbaik untuk Formula E. Lokasi itu adalah Kemayoran yang memiliki jalur eks landasan pacu di jalan Benyamin Sueb. Selain kawasannya sangat memadai, fasilitas-fasilitas penunjang juga lengkap, termasuk untuk penginapan para pembalap berserta officialnya.
"Lokasi Kemayoran itu sangat ideal dan lengkap. Bahkan sekaligus memiliki tempat pameran mobil jika ada pameran mobil listrik. Tempat parkirnya luas, tempat podium yang memadai, lokasi yang aman, dan tidak mengganggu kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Untuk kenyamanan juga tersedia hutan kota, lapangan golf, bahkan apartemen eks Asian Games yang bisa dimanfaatkan," saran Yayat.
Selain itu, jika memang serius untuk menjadikan event ini sebagai sarana promosi Jakarta, Yayat berpendapat Kemayoran sangat potensial dipromosikan untuk menjadi pusat kegiatan olahraga baru di Jakarta.
(mdk/rnd)