Jokowi belum berpikir naikkan tarif Transjakarta jika BBM naik
Berbeda dengan Jokowi, Basuki T Purnama (Ahok) telah menyiapkan antisipasi jika BBM bersubsidi naik.
Pemerintah berencana akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Mengantisipasi adanya peralihan dari pengendara ke angkutan umum, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku belum berpikir untuk menaikkan tarif.
Salah satunya yang nantinya akan menjadi alternatif adalah Bus Transjakarta. "Belum mikir ke sana (naikkan tarif)," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (18/4).
Berbeda dengan Jokowi, Basuki T Purnama (Ahok) telah menyiapkan antisipasi jika BBM bersubsidi naik. Dirinya akan menerapkan kartu e-ticketing bulanan untuk bus Transjakarta.
Para pengguna jasa bus Transjakarta akan membeli kartu e-ticketing bulanan yang lebih murah dibandingkan dengan tarif per satu perjalanan. Sementara itu tarif per satu kali perjalanan tanpa e-ticketing akan dinaikkan.
"Kita masih kaji. Bisa juga tidak naik yang penting kita maunya bulanan. Kita mau memaksa orang untuk e-ticketing bulanan. Kalau dia sudah beli bulanan terus tidak naik kan rugi. Bulanan murah," ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/4).
Namun Ahok menegaskan rencana itu masih dalam tahap kajian. Karena bisa tarif tiket per satu trip itu tidak dinaikkan, namun tetap menerapkan kartu langganan bulanan.
"Yang pasti kita mau memaksa orang untuk menggunakan kartu e-ticketing bulanan. Kalau sudah beli bulanan trus harga tiket per satu trip tidak dinaikkan kan dia rugi. Bulanan harus murah dari per satu trip," tandasnya.