Jokowi: PT MRT jangan banyak ngomong, yang penting kerja dulu!
Jokowi meminta PT MRT untuk segera melengkapi kekurangan dokumen.
Pembangunan proyek transportasi massal atau Mass Rapid Transit (MRT) hingga kini belum diketahui kapan akan dimulai. Pihak PT MRT lebih memilih bungkam dan irit bicara saat ditanya bagaimana progress report dan kapan proyek senilai Rp 15 triliun itu tersebut mulai groundbreaking.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mendukung jika pihak MRT irit bicara kepada media. Dirinya hanya berpesan, pihak MRT diminta untuk kerja terlebih dahulu daripada banyak bicara.
"Itu urusan PT. Karena sudah saya sampaikan, jangan banyak ngomong yang penting kerja dulu," kata Jokowi di Jakarta Timur, Senin (15/4).
Saat ini, pihak PT MRT masih melakukan koordinasi dengan Pemprov DKI dan Kementerian Keuangan serta Kementerian Perhubungan untuk kelengkapan dokumen. Saat ini ada beberapa dokumen yang belum diselesaikan.
Jokowi kembali menegaskan, dirinya meminta PT MRT untuk segera melengkapi kekurangan dokumen. Hal ini agar proses lelang segera diumumkan dan pembangunan MRT dengan cepat terealisasi.
"Pokoknya cepet, jangan banyak bicara. Selesai lelang umumkan ke saya. Lengkapi administrasi dokumennya," tegas Jokowi.
Sebelumnya juga diberitakan, Direktur Utama PT. MRT Jakarta, Dono Boestami menyebutkan, untuk pembangunan MRT tahap I yaitu dari Lebak Bulus hingga Bunderan HI telah disiapkan anggaran sebesar 125 miliar yen. Dana tersebut adalah utang dari pihak JICA (Japan International Cooperation Agency).
Dono menjelaskan, awalnya pemerintah menandatangani pemberian utang sebesar 40 miliar yen dengan pihak JICA. Namun akhirnya dana tersebut ditambah sekitar 75,128 miliar yen, sehingga totalnya mencapai 125 miliar yen.
"Proyek ini dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah melalui JICA, dalam bentuk special term for economic partnership," kata Dono di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (15/4).