Jokowi siapkan dana Waduk Ciawi, meski Bupati Bogor diciduk KPK
"Sebetulnya bulan ini sudah mau melangkah, tapi kejadian itu kan di luar dugaan," ujar Jokowi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tetap menyiapkan dana pembangunan Waduk Ciawi untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), seharusnya proyek Waduk Ciawi sudah bisa dimulai bulan ini jika Bupati Bogor Rahmat Yasin tak ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Yang jelas untuk pembangunan Waduk Ciawi kami siap uangnya siap untuk pembebasan tanah, tapi kita tidak mau langkahi. Sebetulnya bulan ini sudah mau melangkah, tapi kejadian itu kan di luar dugaan," ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/5).
Jokowi tidak dapat memastikan kapan pemberian bantuan dana ini akan dilanjutkan. Sebenarnya Pemprov DKI Jakarta menargetkan akhir tahun ini dapat menyelesaikan pembebasan lahan dan mulai pembangunan waduk dengan luas 180 hektar tersebut.
"Ya belum ngerti kapan lanjutnya. Artinya kita sudah semua siapin, target kita akhir tahun ini udah selesai pembebasan tanahnya. Tahun depan udah dimulai Megamendung seluas 180 hektar," tutupnya.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan, pemberian hibah sebesar Rp 1,2 triliun itu dimaksudkan supaya pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi bisa cepat dilaksanakan. Karena pembangunan dua waduk itu sebenarnya sudah direncanakan sejak 10 tahun yang lalu.
Seperti diketahui, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP mengatakan, Operasi Tangkap Tangan (OTT) malam ini dilakukan di dua lokasi yang berbeda. Pertama di salah satu restoran di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Dan satu lagi di salah satu rumah di Perumahan Yasmin, Bogor.
Sedangkan untuk Bupati Bogor, Rahmat Yasin, penangkapan dilakukan di salah satu rumah di Perumahan Yasmin sekitar pukul 19.00 WIB.