Kasus Covid-19 di Jakarta Terus Naik, Positivity Rate Sepekan 22,0 Persen
Hingga data terakhir pada Minggu 6 Februari, 67.219 orang di Jakarta masih berstatus terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 7.412 orang dalam kurun satu hari sebelumnya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat dalam satu pekan tingkat positivity rate Covid-19 sebesar 22,0 persen. Tingginya persentase ini ditandai dengan jumlah kasus aktif, atau pasien yang masih menjalani isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit rujukan.
Hingga data terakhir pada Minggu 6 Februari, 67.219 orang di Jakarta masih berstatus terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 7.412 orang dalam kurun satu hari sebelumnya.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 22,0 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,3 persen," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, dalam keterangan tertulis dikutip pada Senin (7/1).
Target Tes PCR Melebihi WHO
Dwi menegaskan bahwa jumlah kasus aktif di Jakarta merupakan hasil dari upaya active case finding (acf) yang dilakukan Dinas Kesehatan. Dia menuturkan, jika merujuk standar badan kesehatan dunia WHO, target tes PCR adalah 1.000 orang dites per sejuta penduduk per minggu. Artinya, kata Dwi, target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu telah dilampaui.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 331.498 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 814.867 per sejuta penduduk," tambahnya.
Dwi menyebutkan, dalam satu hari, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan tes sebanyak 73.666 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 60.406 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 15.825 positif dan 44.581 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 51.010 orang dites, dengan hasil 6.088 positif dan 44.922 negatif.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 899.957 dengan tingkat kesembuhan 91,7 persen, dan total 13.794 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,4 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,2 persen," kata dia.
(mdk/gil)