Kepsek SMPN 277: Bella mendaftar tidak sesuai prosedur
Pihak sekolah mengaku sudah menghubungi keluarga Bella untuk melaporkan ada kekurangan data, tapi tak terhubung.
Bella tak bisa sekolah karena namanya tak muncul di SMPN 277 meski dia lolos saat proses daftar ulang. Keluarga minta pihak sekolah bertanggung jawab.
Kepala sekolah SMPN 277 Jakarta, Koja, Jakarta Utara, Sipriyo, mengungkapkan yang sebenarnya dialami Bella. Menurutnya, saat proses pendaftaran, Bella (12) tidak mengikuti prosedur sampai selesai sehingga tidak masuk dalam daftar siswa ajaran baru di sekolahannya.
"Jadi saya konfirmasi, waktu tantenya Bella, Joice mendaftarkan Bella ke sini, dia tidak daftar sampai prosedur akhir. Di tengah pendaftaran, dia pulang," kata Sipriyo, saat ditemui di ruangannya di SMPN 277 Jakarta, Senin (27/7).
Sipriyo menjelaskan, tante Bella memang melakukan pendaftaran, namun hanya sampai pengisian formulir, tidak sampai lapor diri. Sehingga datanya tidak ter-input di sekolah sebagai siswi tetap dalam ajaran baru.
"Kami tidak menginput data dia lapor diri, dia baru isi formulir. Kami akui kalau kami ada kelalaian karena tidak data Bella secara selesai," tuturnya.
Untuk menebus kesalahannya itu, Sipriyo menjelaskan sudah berupaya menghubungi pihak Bella untuk segera lapor diri sebelum batas lapor berakhir. "Tapi tidak ada yang terhubung. Saya menghubungi dia berulang-ulang kali. Kalau tidak percaya, saya sudah menghubungi Telkom langsung meminta print out bukti. Namun tidak bisa langsung diambil sekarang," paparnya.
Dirinya mengungkapkan, bantuan lain sudah dilakukan yakni menawarkan Bella ke sekolahan swasta.
"Saya tawarkan neneknya Bella untuk dibantu masuk di SMP Adven. Untuk biaya ya kami tidak bisa memberikan. Itu biaya sendiri. Baru nanti semester dua jika ada siswi di sini yang pindah, kita prioritaskan Bella untuk masuk sini. Namun untuk sementara Bella lebih baik di swasta dulu," jelasnya.
Sipriyo menjelaskan, pada saat lapor diri, ada empat siswi yang tidak lapor. "Dua siswi warga Kelapa Gading yang kemudian kita telepon, dan mereka menyatakan mundur karena jauh. Satu langsung melapor diri usai ditelepon, dan satu lagi si Bella yang tak ada jawaban," ucapnya.
Untuk saat ini, Sipriyo menjelaskan, dia tidak bisa memaksakan Bella untuk masuk di Sekolah yang dia pimpin itu. Pasalnya dari 400-an siswa yang mendaftar, hanya 180 siswa yang diterima sesuai dengan prosedur.
"Saya juga sangat menyayangkan sekali Bella tidak masuk sini. Tapi kan ada prosedur. Kami berempati dan niat membantu, untuk itu kami coba bantu dia masuk swasta dan jika semester dua ada siswa pindah, kami pasti prioritaskan dia," tutupnya.
Baca juga:
Keluarga bakal melapor ke Ahok soal siswi tak terdaftar di SMPN 277
Sudah daftar ulang, siswi berprestasi ini tak masuk di SMPN 277
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Kenapa pantun edukasi penting untuk anak? Pantun edukasi merupakan sarana terbaik untuk mengajarkan kepada anak maupun remaja bahwa belajar adalah hal yang penting.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.