PSI DKI Minta Duit Rp560 M Buat Formula E Ditarik Lagi
"Terlebih sekarang kita sedang menghadapi pandemi. Lebih banyak hal yang menyangkut hidup orang banyak yang harus bisa dipenuhi pemprov di masa pandemi corona ini," ujar Anggara dari PSI.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memutuskan untuk menunda ajang balapan mobil Formula E di Jakarta, karena pandemi Covid-19 yang masih meningkat di tanah air. Namun ditundanya gelaran tersebut menuai kritik, lantaran dana sekitar Rp560 miliar yang telah dikeluarkan oleh Pemprov DKI sebagai commitment fee tidak ikut ditarik.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengkritik sedari awal terkait penyelenggaran ajang Formula E yang membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Terlebih pada kondisi saat ini seharusnya APBD digelontorkan untuk hal yang lebih prioritas.
-
Di mana Formula E Jakarta Volume II akan diadakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Kapan Formula E Jakarta Volume II akan diselenggarakan? Formula E Jakarta Volume II Jakarta E-Prix 2023 dijadwalkan pada 3-4 Juni 2023 mendatang di sirkuit Ancol.
-
Apa saja yang akan tersedia di acara Formula E Jakarta selain balapan? Konsep gelaran ajang balap mobil listrik Formula E tahun ini ada racing (balapan) dan festival musik. Ada Slank, RAN, KLA Project, Rossa, dan Cakra Khan, Oni N Friends, Angger Dimas, Sergio Berlino, DJ Yasmin, dan Alan Walker.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana persiapan Indonesian GP 2023? Direktur Utama PT MGPA Nusantara Jaya (MGPA) Priandhi Satria mengatakan seluruh rangkaian balapan pada hari pertama Indonesian GP 2023 berjalan dengan lancar seiring dengan seluruh persiapan yang rampung 100 persen.
-
Kapan Indonesian GP 2023 di gelar? Pertamina Grand Prix of Indonesia (Indonesian GP) 2023 telah resmi dimulai di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (13/10).
"Tentu, sikap kami jelas dari awal meminta penyelenggaraan formula e jangan dibebankan melalui APBD. Karena melihat urgensinya seharusnya APBD atau uang rakyat di Jakarta dibelanjakan untuk hal-hal yang lebih prioritas," kata Anggara saat dihubungi merdeka.com, Kamis (28/1).
Lanjut Anggara, uang sebesar Rp560 miliar yang dikeluarkan sebagai commitment fee Formula E, dengan rincian sebesar Rp360 miliar dilakukan pada bulan Desember 2019 untuk gelaran tahun 2020 dan Rp200 miliar pada Februari 2020 untuk tahun 2021, seharusnya ikut ditarik dan digunakan untuk penganan Covid-19.
"Terlebih sekarang kita sedang menghadapi pandemi. Lebih banyak hal yang menyangkut hidup orang banyak yang harus bisa dipenuhi pemprov di masa pandemi corona ini," ujarnya.
"Ditambah dengan sekarang status pelaksanaannya yang tidak jelas, kami meminta agar Pemprov dapat menarik kembali uang yang sudah dibayarkan," tambahnya.
Rincian Jelaskan ke Publik
Menurutnya, dalam setiap perjanjian biasanya dilengkapi force majeure, dimana suatu kondisi dimana pihak pertama tidak bisa memenuhi kewajiban akibat sesuatu yang terjadi di luar kuasa. Oleh sebab itu, dengan adanya keadaan force majeure tidak ada pihak yang diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lain karena wanprestasi.
"Dalam setiap perjanjian biasanya dilengkapi pasal force majeure. Ini kondisi pandemi yang melanda dunia, harusnya menjadi salah satu dasar Pemprov mengaktifkan klausul itu. Dan juga saya mendorong pemprov harus menjelaskan rincian kontraknya ke publik karena dana itu dibiayai oleh uang rakyat," jelasnya.
Namun demikian, Anggara mengungkapkan, sampai saat ini pihak Pemprov DKI belum memberikan jawaban yang jelas terkait nasib uang Rp560 miliar tersebut, apakah bisa ditarik atau tidak.
"Belum ada jawaban jelas dari pihak Pemprov dan Jakpro yang biasa dipertanggung jawabkan," ungkapnya.
Commitment Fee Tidak Hangus
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memastikan commitment fee yang dibayarkan Pemerintah Provinsi DKI untuk Formula E tidak hangus. Kendati waktu pelaksanaan kompetisi mobil balap listrik tersebut belum terkonfirmasi.
Dia menjelaskan, alasan dana tidak hangus karena pandemi Covid-19 saat ini merupakan kondisi luar biasa yang tidak terprediksi.
"Kalau soal dana itu kan tidak hilang ini kan force majeur kalau ada pandemi ini kan tidak berarti dana yang sudah dibayar itu tidak hilang, tidak hilang dana yang sudah pernah dibayarkan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/11).
Namun, politikus Gerindra itu enggan mengomentari lebih lanjut alasan Pemprov DKI tidak menarik Rp 560 miliar sebagai committee fee Formula E untuk penanganan Covid-19. Desakan ini, sempat diutarakan fraksi PSI.
Riza menuturkan perhelatan Formula E masih menunggu kepastian pandemi Covid dapat terkendali.
"Formula E tadinya itu tahun 2020 tetapi karena pandemi covid-19 itu kan ditiadakan nanti kita lihat apakah dimungkinkan di tahun 2021 kita belum tahu. Kita lihat nanti kondisinya," tegasnya.
Perlu diketahui bahwa keputusan ditunda gelaran ajang balap mobil listrik itu telah diumumkan Gubernur Anies Baswedan, dikarenakan pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih belum terkendali. Keputusan Anies itu turut disetujui oleh Formula E Operations (FEO) selaku promotor dan pemegang lisensi ABB FIA Formula E Championship.
Corporate Communications Manager PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Melisa Sjach memastikan penundaan itu tidak mengakibatkan dana commitment. Manajer Komunikasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pelaksana Formula E, Melisa Sjach menekankan bahwa biaya komitmen atau commitment fee yang Anies sempat serahkan ke pihak Formula E sebesar Rp560 miliar tidak akan hilang.
Hal tersebut, lanjut Melisa, dikarenakan pihak Formula E memahami bahwa penundaan tersebut disebabkan pandemi Covid-19 yang masuk kategori kejadian luar biasa.
(mdk/rnd)