Kritik Keras Rano 'Bang Doel' ke Program Riverway ala Ridwan Kamil: Sekarang Enggak Realistis
Rano menceritakan kisah semasa kecilnya saat tinggal di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nomor urut 3, Rano Karno alias Bang Doel menyebut, konsep atau ide Cagub Jakarta Ridwan Kamil (RK) terkait transportasi sungai atau riverway bukan konsep yang baru. Bahkan, hal itu disebutnya tidak memungkinkan.
"Sebetulanya itu bukan konsep baru, konsep lama. Cuma realistis, sekarang mungkin enggak, maaf, kayaknya enggak mungkin. Kita lihat dulu sungai kita 50 meter row-nya, lebarnya. Sekarang sudah 20. Pendangkalannya sudah luar biasa," kata Bang Doel di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (8/10).
- Jawaban Menohok Ridwan Kamil Sampai Bawa-Bawa Bang Yos soal River Way Disebut Tak Masuk Akal
- Debat Pilkada Jakarta Solusi Kemacetan, Ridwan Kamil Tawarkan River Way Lintasi 13 Sungai
- Ridwan Kamil Sebut Bang Yos Dukung Program Pembangunan Hunian Vertikal di Jakarta
- Ridwan Kamil Ditolak Warga Jakarta, Rano Karno: Tamu Kalau Datang Kasih Tahu Jangan Mendadak
"Nah, makanya kalau anda lihat, di daerah ujung Ancol, itu ada sedimentasi, itu adalah pengurukan sungai Jakarta yng dibikin untuk daerah reklamasi Jakarta, artinya itu kenyataannya," sambungnya.
Ia kemudian, menceritakan kisah semasa kecilnya saat tinggal di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Saya besar di daerah Pasar Baru. Dulu setiap jembatan di daerah Harmoni, itu pasti melengkung. Kenapa? Karena dulu memang transportasi air di Jakarta memang ada. Cuma begitu jembatan di rata, perahu enggak bisa lewat lagi," jelasnya.
Sehingga, menurutnya, apa yang menjadi ide dari mantan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) bakal terwujud.
"Dulu bahkan di ujung Pasar Baru, bahkan ada semacam terminal, itu untuk tempat kapal, untuk pergi ke Harmoni memang bisa pakai perahu. Cuma sekarang kayaknya, idealnya begitu. Cuma sekarang kayaknya agak sulit," tegasnya.
Kemudian, saat disinggung soal ide atau program RK lainnya adanya disentralisasi untuk RW-RW sebesar Rp200 juta. Menurutnya, hal itu sudah ada di Peraturan Daerah (Perda).
"Bukan efektif, sekarang sudah ada perda. 5 persen APBD itu untuk kebutuhan kelurahan. Jadi kalau dikatakan Rp100 juta itu kecil. Anda bayangin, 5% dari APBD, APBD DKI itu Rp87 triliun, 5% berapa? Itu untuk kelurahan," ungkapnya.
"Sementara kemarin dia bilang Rp100 juta adanya di kelurahan, Rp200 (juta) kan. Bukan ada di RW artinya RW akan mengajukan proposal. Mungkin konsepnya yang diambil 5% dari APBD," tambahnya.
Bang Doel menegaskan, apa yang menjadi program RK itu ditegaskannya tidak ada hal yang baru.
"Itu sebetulnya setiap kita punya program. Mungkin bang RK punya program kita punya program. Program yang kita buat ini program yang sudah disepakati oleh DPRD, diketuk DPRD anggaran Rp81 T program ini-ini. Jadi tidak ada yang baru," katanya.