Kualitas Udara Jakarta Memburuk 2 Bulan Terakhir, Sempat di Urutan Pertama Terburuk Dunia
Kualitas Udara Jakarta Memburuk 2 Bulan Terakhir, Sempat di Urutan Pertama Terburuk Dunia
Jakarta sempat menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi data dari situs IQAir.
Kualitas Udara Jakarta Memburuk 2 Bulan Terakhir, Sempat di Urutan Pertama Terburuk Dunia
Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) menyatakan, dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
Bahkan, Jakarta sempat menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi data dari situs IQAir.
Pada keterangan tertulisnya, Koalisi Ibu Kota menyebut dari situs tersebut, diketahui indeks kualitas udara di Jakarta berada sempat berada pada level 124 AQI US dengan polutan utama udara di Jakarta adalah PM 2.5 dengan konsentrasi 45 ug/m3.
"Nilai ini 9 kali lebih tinggi dari standar kualitas ideal WHO yang memiliki bobot konsentrasi PM 2,5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik,"
demikian bunyi keterangan resmi Koalisi Ibukota tersebut, dikutip Kamis (10/8).
merdeka.com
Koalisi Ibu Kota menilai, buruknya kondisi udara sebagai fakta tidak seriusnya pemerintah dalam upaya mengatasi perbaikan kualitas udara.
Koalisi Inisiatif Ibukota juga mengkritik pernyataan yang pernah dilontarkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengenai kondisi udara Ibu Kota.
Namun, mereka tak merinci pernyataan mana yang dimaksud.
"Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga menyayangkan dan mengkritik respon PJ Gubernur yang menganggap enteng persoalan pencemaran udara hari ini,"
katanya.
"Padahal paparan PM 2.5 dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, tidak hanya kepada masyarakat secara umum namun juga masyarakat secara khusus yang rentan terhadap polusi udara,"
sambung Koalisi Ibu Kota.
Koalisi Ibukota menyebut atas pencemaran udara hari ini, negara juga merupakan pihak yang harusnya paling bertanggungjawab dalam pemenuhan hak atas udara bersih.