Lulung dkk minta rapat akhir investigasi angket soal Ahok tertutup
Hasil pembahasan hari ini akan dirapatkan di paripurna.
Panitia angket mengundang pimpinan DPRD DKI Jakarta untuk melaporkan hasil penyelidikan mereka terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Rapat yang dilakukan di lantai 9 Gedung DPRD DKI Jakarta ini dilakukan secara tertutup.
Ketua Panitia Angket, M Ongen Sangaji mengatakan, rapat kali ini merupakan evaluasi terhadap temuan mereka. Sekaligus sebagai tahapan finalisasi sebelum akhirnya dilaporkan dalam Rapat Paripurna.
"Untuk mengevaluasi hal-hal yang sudah dilakukan, dan meminta masukan apa yang harus dilakukan ke depan. Sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga bisa masuk ke dalam paripurna angket," ungkapnya di ruang rapat pimpinan DPRD DKI Jakarta, Senin (30/3).
Beberapa waktu lalu Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI Jakarta dan tim ahli telah menyampaikan keterangan dan tanggapannya. Sehingga proses penyelidikan tidak perlu dilanjutkan. Mengingat waktu yang semakin sempit.
"Laporan kami sudah sampaikan minggu lalu, mengingat waktu sudah sangat mepet. Minggu ini sudah bisa kami lakukan paripurna," tegas politisi Hanura ini.
Namun, salah anggota panitia angket yang juga Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta, Maman Firmansyah meminta rapat dilakukan secara tertutup. Sebab selama ini berjalannya rapat dilakukan secara terbuka.
"Selama ini kan kita sudah sering melakukan rapat secara terbuka. Tolong untuk yang satu ini dilakukan secara tertutup," ungkapnya.
Empat orang pimpinan dewan, M Taufik, Triwisaksana, Abraham Lunggana dan Ferrial Sofyan sepakat dengan usulan tersebut. Untuk itu Ongen meminta media meninggalkan ruang rapat. Hingga berita ini ditulis, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi belum nampak hadir.