Makam Mbah Priuk jadi cagar budaya dianggap politis, ini kata Ahok
"Saya tidak mau berdebat itu benar atau tidak, tapi penziarah ada berapa puluh ribu penziarah tiap minggu. Bagi saya, saya punya kepentingan menjadikan tempat destinasi wisata. Dan tanah 3,4 hektar ditelantarkan, itu haknya mbah priuk. Kita ingin kasih balik," tutup Ahok.
Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama tidak habis pikir dengan pihak yang menganggap penetapan Makam Mbah Priuk sebagai cagar budaya merupakan kegiatan politik. Karena pada dasarnya dia hanya menindaklanjuti permintaan yang diajukan oleh pihak Yayasan Mbah Priuk.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini bahkan sempat tertawa kecil sebelum memberikan penjelasan atas tudingan tersebut. Sebab permintaan dirinya untuk datang ke Makam Mbah Priuk bukan atas inisiatifnya sendiri, melainkan diundang oleh pihak yayasan.
"Saya tanya, bermuatan politik itu saya yang datang ke mereka atau mereka datangin saya. Kalau bermuatan politik berarti saya berusaha mendekati Mbah Priuk," katanya di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (10/3).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku tidak akan datang ke Makam Mbah Priuk jika memang tak diundang. Alasannya karena sebelumnya Pemprov DKI Jakarta sempat bersitegang dengan jemaah Makam Mbah Priuk hingga menyebabkan korban jiwa.
"Berani gak saya datang? Gak berani. Orang Satpol PP yang meninggal saja tiga kok. Perang besar begitu," ujarnya.
Ahok mengakui, penetapan satu kawasan sebagai cagar budaya memang merupakan hal yang mudah. Namun, langkah yang saat ini telah diambilnya merupakan awal sebelum nantinya pemerintah melakukan penilaian hingga akhirnya menetapkan kawasan Makam Mbah Priuk menjadi cagar budaya.
"Saya tulis apa tahu? Dilindungi dan diberlakukan seperti cagar budaya. Seperti cagar budaya dan diberlakukan cagar budaya beda tidak?" terangnya.
Mantan politisi Gerindra ini mengungkapkan, sebenarnya kawasan Makam Mbah Priuk memiliki luas 5,4 hektar. Namun, karena ada pembangunan kawasan pelabuhan sehingga mereka memberikan 2 hektar, dan kini luas area makam hanya tersisa 3,4 hektar.
"Saya tidak mau berdebat itu benar atau tidak, tapi penziarah ada berapa puluh ribu penziarah tiap minggu. Bagi saya, saya punya kepentingan menjadikan tempat destinasi wisata. Dan tanah 3,4 hektar ditelantarkan, itu haknya mbah priuk. Kita ingin kasih balik," tutupnya.