Masalah keberanian, Ahok ngaku lebih tegas dari Foke
Ahok tak peduli pada protes warga yang merasa kemacetan makin bertambah parah akibat program pembangunan DKI.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sama sekali tak peduli pada protes warga Jakarta yang merasa kemacetan makin bertambah parah akibat sejumlah program pembangunan milik Pemprov DKI. Ahok yakin kalau manusia hidup dengan melakukan sesuatu, maka orang lain baru akan merasakan manfaat dari apa yang orang itu lakukan selama hidup, justru ketika orang tersebut sudah mati.
"Kalau saya enggak peduli dimaki-maki. Yang penting kan kata pepatah Tiongkok, 'Sebelum bunyi 4 paku di atas peti mati, kamu enggak bisa nilai orang baik atau buruk," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/6).
"Nanti kamu baru tahu apa yang saya kerjakan. Kamu caci-maki saja sekarang. Tapi yang penting, saya sedang menyelesaikan untuk menguraikan kemacetan," katanya menambahkan.
Ahok bahkan tak segan membandingkan dirinya dengan mantan Gubernur DKI, Fauzi Bowo (Foke), dalam hal keberanian menjalankan program-program milik Pemprov DKI yang kerap berbenturan dengan kepentingan masyarakat.
Padahal, lanjut Ahok, jika Pemprov tak segera bersikap tegas, masih banyak pembangunan yang akan terbengkalai. Sementara banyak pula pembangunan lainnya yang dianggap tak maksimal akibat perencanaan yang kurang perhitungan.
"Ya saya kira Pak Foke mungkin menunda bangun 6 ruas tol gara-gara diprotes orang 6 ruas tol dalam kotanya," ujar Ahok.
"Sekarang kan bingung, misalnya jalur non-tol di Casablanca, atasnya kosong, bawahnya macet. Nah, seharusnya yang kosong di atas itu nyambung dengan outer ring road. Nah, kenapa enggak berani nyambung? Karena tambah macet, orang jadi maki-maki kita kan," pungkasnya.