Melirik peluang Ridwan Kamil lawan Ahok di Pilgub DKI
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini banyak dilirik partai karena kinerjanya yang moncer saat menangani Bandung.
Pilgub DKI 2017 digadang-gadang akan berlangsung sengit, nama Wali Kota Bandung Ridwan sarter disebut pesaing kuat calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Apalagi, pria yang akrab disapa Kang Emil ini banyak dilirik beberapa partai karena kinerjanya yang moncer saat menangani Bandung. Sebut saja PKS dan Partai Gerindra.
Dua tokoh ini dianggap bisa menjadi magnet bagi banyak partai hingga masyarakat dalam Pilkada DKI. Meskipun kontestasi untuk mencari pemimpin ibu kota ini masih satu tahun lagi, masyarakat mulai ramai membicarakan perbandingan antara keduanya. Mulai dari karakter, gaya kepemimpinan, adu program unggulan hingga pencapaian di daerahnya masing-masing.
Lalu bagaimana peluang Ridwan Kamil melawan Ahok untuk merebut hati warga DKI Jakarta?
Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito mengatakan bahwa Ridwan Kamil sulit masuk ke DKI untuk merebut hati warga Jakarta, sebab Ahok masih berada di posisi teratas.
"Jadi kalau Ridwan Kamil di Jakarta kayaknya enggak mungkin karena dia cocoknya di Jawa Barat, seharusnya orang baik itu disebar, enggak harus di Jakarta saja. Kan sudah ada Ahok di Jawa Barat ya Ridwan Kamil," ucapnya ketika dihubungi merdeka.com, Minggu (28/2).
Namun jika ada koalisi calon, menurutnya Ridwan Kamil bisa berpeluang masuk untuk jadi calon gubernur DKI Jakarta. "Kecuali ada koalisi calon kemungkinan Ridwan Kamil bisa jadi berpeluang ke DKI," tambahnya.
Arie juga menjelaskan seharusnya seorang Gubernur atau Wali Kota yang memang unggul di pemerintahan daerahnya seharusnya dipertahankan dan bertanggungjawab dengan visi-misinya selama lima tahun menjabat.
"Lebih baik Ridwan Kamil membenahi Jawa Barat dan Ahok juga harusnya fokus ke visi-misinya," tutupnya.
Diketahui sebelumnya, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, belum menentukan sikap terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang. Meski begitu, pria jebolan Institut Teknologi Bandung ini menolak jika hanya dicalonkan menjadi wakil gubernur.
"Kalau orang nomor dua (wakil gubernur) tidaklah," kata Ridwan di Gedung SMESCO, Jakarta, Minggu (28/2).
Ridwan melanjutkan, posisi wakil gubernur tidak strategis dalam mengambil keputusan. Menurut dia, orang tepat buat memimpin suatu daerah adalah orang terbaik dan disukai oleh rakyat.
"Dalam republik ini, orang nomor dua itu bukan yang ambil keputusan. Agak enggak strategis, kecuali di level nasional. Kalau untuk daerah, saya enggak tertarik," ujar Ridwan.
Soal keputusan terkait Pilgub DKI, Ridwan menyatakan tetap menyampaikan besok, Senin (29/2). Dia mengaku masih banyak pihak harus ditemui sebelum mengambil langkah.
"Karena bagi saya, PR masih banyak. Siapa yang terbaik dan disukai rakyat, itulah orang yang ditakdirkan menjadi pemimpin. Kalau saya banyak, yang usung banyak sekali. Masalahnya, saya harus dengerin semuanya. Kenapa ambil baru besok? Karena saya dengerin dulu, tidak ada yang ditolak aspirasinya. Setelah itu baru diputuskan," tutup Ridwan.
Baca juga:
Lewat Instagram, Ridwan Kamil minta pendapat buat maju di Pilgub DKI
Wanita Emas: Ahok bukan lawan berat saya, hobinya cuma menggusur
Sakit perut, Ahok absen di acara pelantikan pengurus Hanura DKI
Ahok absen, Adhyaksa dan Sandiaga Uno hadiri pelantikan Hanura DKI
Adhyaksa Dault: Jakarta perlu pemimpin seperti Ridwan Kamil
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.