Mencari solusi hilangkan motor di JLNT Tanah Abang-Karet
Dia mengingatkan, salah satu alasan pengemudi motor menerobos JLNT Tanah Abang-Karet karena menghindari kemacetan di Jalan Prof. Dr. Satrio. Untuk itu, Nirwono mengharapkan, Pemprov DKI Jakarta membangun pembatasan transportasi pribadi secara berkelanjutan.
Sebuah video berdurasi 14 detik menampilkan ratusan sepeda motor berhenti menutupi jalan saat melintasi jalan layang non tol (JLNT) Tanah Abang-Karet. Ini bukan merupakan kali pertama kejadian tersebut terjadi. Mereka berhenti lantaran ada polisi yang tengah melakukan razia kendaraan bermotor.
Untuk diketahui, JLNT tersebut tidak diperuntukkan bagi kendaraan roda dua. Alasannya karena tingginya jalan tersebut, dan angin kencang yang berpotensi menyebabkan kecelakaan bagi pengendara motor. Bahkan, pernah terjadi pengendara motor terpental dan jatuh hingga tewas di depan Kuningan City.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa itu tanaman pengusir lalat? Tanaman pengusir lalat memanfaatkan sifat-sifat tertentu dari minyak esensial atau senyawa kimia yang dihasilkannya untuk menjauhkan lalat dan serangga dari area sekitar.
-
Kapan pantun palang pintu dilantunkan? Pantun palang pintu Betawi biasanya digunakan dalam acara pernikahan atau pertunangan sebagai bagian dari tradisi adat Betawi.
-
Apa itu lapisan lilin putih pada buah anggur? Lapisan lilin putih di kulit anggur bukan dari pestisida, tapi pelindung alami tanaman anggur.
-
Apa yang dilakukan Laksamana Malahayati untuk membalaskan dendam suaminya? Malahayati membunuh Cornelis de Houtman yang merupakan kapten Belanda untuk membalaskan dendam suaminya, Laksamana Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief yang tewas terbunuh dalam perang di perairan Selat Malaka.
-
Kapan Upacara Kukhuk Limau dilakukan? Mengutip situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, ada dua rangkaian upacara untuk mengiringi kehamilan yaitu Kukhuk Limau yang dilaksanakan pada usia kandungan 5 sampai 8 bulan terhitung sejak sang ibu berhenti haid.
Kepolisian bukan sekali atau dua kali melakukan razia untuk memberikan efek jera. Namun sanksi tilang dan jerat hukum masih belum membuat pengendara motor jera. Mereka kebanyakan menghindari kemacetan di Jalan Prof. Dr. Satrio.
Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan, seharusnya kejadian seperti di atas tidak terjadi di Jakarta. Lantaran ada paham berkeadilan dalam menggunakan jalan, seperti di Jalan Thamrin-Jalan Medan Merdeka Utara, maka pelanggaran tersebut terjadi.
"Paham keadilan yang didengungkan Gubernur DKI telah merusak semua tatanan transportasi. Jakarta yang sesungguhnya bisa jadi contoh penataan transportasi yang beradab, sekarang menjadi kurang beradab dengan mengatasnamakan keadilan," katanya kepada merdeka.com, Kamis (1/3).
Menurutnya, cara membuat efek jera bagi pengendara motor adalah sanksi tegas. Jangan hanya memberikan hukuman dengan denda yang kecil, agar memberikan efek jera. Selain itu, pengawasan di kedua sisi jalan JLNT juga harus dijaga.
"Polisi jangan kehilangan akal. Bisa kerjasama dengan hakim, minta didenda setinggi tingginya. Petugas harus cari akal jangan kalah dengan pesepeda motor yang langgar aturan," tegasnya.
Pendapat serupa juga disampaikan pengamat kebijakan publik Nirwono Yoga. Nirwono mengingatkan, jangan pernah memberikan peluang pengecualian atau diskresi kendaraan motor naik ke JLNT. Karena keputusan tersebut akan diikuti pelanggaran sama di lain lokasi.
"Motor yang tetap nekat melintas JLNT tetap harus ditindak tegas, ditilang, dan petugas juga harus setiap saat bertugas baik di ujung naik maupun turun JLNT. Ketegasan petugas sangat diharapkan. Pengendara motor berani menerobos karena melihat peluang dan ketidaktegasan aparat di lapangan. Itu yang harus ditegakkan," tegasnya.
Dia mengingatkan, salah satu alasan pengemudi motor menerobos JLNT Tanah Abang-Karet karena menghindari kemacetan di Jalan Prof. Dr. Satrio. Untuk itu, Nirwono mengharapkan, Pemprov DKI Jakarta membangun pembatasan transportasi pribadi secara berkelanjutan.
"Pembatasan pergerakan kendaraan pribadi (mobil dan motor) harus dilakukan baik dengan penerapan ERP maupun pelarangan motor naik JLNT, penerapan ganjil genap, serta dipercepat pembangunan transportasi massal agar warga berpindah menggunakannya dalam beraktivitas ke pusat kota. Pemahaman ini yang harus dibangun," tutupnya.
Baca juga:
Motor melintas di JLNT Casablanca, polisi akan komunikasi dengan Dishub
Dishub DKI tidak akan buka JLNT Tanah Abang-Karet untuk motor
Polda Metro gelar Operasi Keselamatan 2018 mulai 5-25 Maret
Tertib lalu lintas masih rendah, sepeda motor paling banyak alami kecelakaan
Takut ditilang polisi, ratusan pemotor berhenti tutupi JLNT Casablanca