Menebak calon wakil gubernur DKI pilihan Ahok
Sejumlah nama baik dari kalangan politikus dan PNS karir muncul ke publik sebagai cawagub DKI.
Basuki Tjahaja Purnama resmi diangkat menjadi gubernur DKI. Dengan kenaikan jabatan itu, kini kursi wakil gubernur kosong.
Sejumlah nama baik dari kalangan politikus dan PNS karir muncul ke publik sebagai cawagub DKI. Tapi Ahok, sapaan Basuki, sendiri belum punya sikap memilih yang mana.
Baru pada Kamis (20/11) Ahok akan memilih nama cawagub yang sudah disodorkan padanya untuk kemudian diserahkan ke Presiden melalui Kemendagri. Siapa yang akan dipilih?
Berikut nama-nama cawagub DKI yang ramai di publik dan akan dipertimbangkan Ahok:
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Siapa saja yang terlibat dalam keberhasilan Desa Purwabakti meraih predikat 75 Desa Wisata Terbaik di Indonesia? "Kerja sama mulai dari masyarakat, pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten Bogor, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Kementerian ATR/BPN lah yang membuat keberhasilan ini terwujud," tutur Yulia Jaya Nirmawati.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
Boy sadikin
Sebagai partai pengusung di Pilgub DKI 2012, PDIP merasa paling berhak menempati posisi wakil gubernur. Apalagi kekosongan itu terjadi karena kader mereka Joko Widodo menjadi Presiden RI.
Sejumlah nama dipersiapkan. Salah satunya Ketua DPD DKI Jakarta, Boy Sadikin.
"Kalau PDIP ada nama Boy Sadikin, Djarot Hidayat, (mantan) wali kota Blitar. Kalau Basuki minta dari PNS seperti Ibu Sarwo (Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Pembangunan Sarwo Handayani) yang mau pensiun," ungkap Tjahjo Kumolo kala itu.
Ahok sendiri mulanya tak terlalu suka dengan sosok Boy. Entah kenapa kini dia berbalik arah untuk mempertimbangkan Boy.
"Semua sreg lah," kata Ahok.
Djarot Syaiful Hidayat
Selain Boy Sadikin, PDIP juga menyiapkan mantan Wali Kota Blitar, Djarot Syaiful Hidayat untuk posisi wagub DKI. Usulan itu disambut gembira oleh Ahok.
Ahok memang lebih memilih Djarot dari pada Boy. "Kalau saya boleh milih saya ingin Pak Djarot," kata Ahok.
Selama 10 tahun memimpin Blitar sejak tahun 2000-2010, Djarot rupanya membuat Ahok jatuh hati. Pengalaman menjadi alasan utama Ahok tertarik Djarot.
"Kalau aktivis kan belum terbukti di pemerintahan," kata dia.
"Tapi di sini kan stresnya tinggi. Di sini kan bukan latihan otak tapi latihan otot juga," ujarnya.
M Taufik
Partai Gerindra salah satu parpol pengusung Jokowi dan Ahok di Pilgub 2012 lalu. Karena itulah, partai berlambang burung garuda ini merasa paling pantas menempati posisi wakil gubernur yang akan ditinggalkan Ahok karena menjadi gubernur.
Sejumlah nama politikus Partai Gerindra muncul. Yang paling menonjol, nama Ketua KMP DKI, M Taufik.
"Saya ikut perintah saja, apapun keputusan partai, pasti saya patuh. Termasuk jika ternyata ditugaskan mendampingi Ahok, saya juga siap," kata Taufik.
Tapi keinginan Taufik itu tampaknya harus dikubur dalam-dalam. Ahok menolak ber-partner dengan Taufik. Apalagi Taufik sering menyerang dirinya dan Jokowi.
"Enggak apa-apa (bila kedua partai sudah mengusulkan nama), tinggal enggak usah tanda tangan. Boleh dong," ujar Ahok.
Meski usulan calon pendamping Ahok memang merupakan hak dari masing-masing partai pengusung, namun tegas Ahok, keputusan tetap berada di tangannya.
"Kan usulannya mesti melalui saya kan. Ya udah, enggak usah tanda tangan," tegas Ahok.
Ahmad Muzani
Selain M Taufik, Partai Gerindra juga menyiapkan nama Ahmad Muzani sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo.
"Masih ada beberapa nama termasuk Sekjen (Muzani) kami jadi kandidat," kata Edhy.
Ahmad Muzani sendiri belum mau berkomentar banyak soal hal itu. Menurutnya kabar tersebut belum menjadi satu keputusan partai.
"Itu urusan nanti. Saya belum tentukan dan Pak Prabowo belum sampaikan perintah," ujar Muzani.
Berbeda saat tahu M Taufik yang akan dicalonkan Gerindra, Ahok lebih welcome menyambut Muzani.
"Bagus, (Ahmad Muzani) teman saya," kata Ahok
Saat ditanya apakah dia memang lebih menerima Ahmad Muzani daripada Taufik, dengan tegas Ahok menjawab, "Pasti dong."
Sarwo Handayani
Dari sekian banyak nama politikus yang diajukan sebagai wakil gubernur DKI muncullah nama PNS karir yang terakhir menjabat Deputi Gubernur Bidang Lingkungan dan Tata Ruang, Sarwo Handayani. Munculnya nama Yani, sapaannya, atas pilihan Ahok sendiri.
"Kalau pengisian wagub di tangan saya, saya akan menunjuk Bu Yani (Sarwo Handayani) jadi wagub," ungkap Ahok.
Alasannya merekrut wagub dari kalangan birokrat sendiri karena dia ingin memberikan penghargaan kepada PNS DKI yang sudah mengabdi dan bekerja dengan baik. Hal itu juga sebagai janjinya untuk tidak mengambil orang dari luar Pemprov DKI.
"Ini sekaligus janji untuk tidak merekrut orang dari luar dan memberi penghargaan bagi orang dalam," ucap Ahok.
Menanggapi tawaran Ahok, Sarwo Handayani menyatakan terima kasihnya. "Saya berterima kasih, dikasih kesempatan untuk berbakti di DKI. Berarti buat amal, menjalankan tugas amanah," ucap perempuan yang karib disapa Yani ini.