Mengenal Arca Totok Kerot Kediri, Raksasa Perempuan Berambut Panjang yang Lengan Kirinya Putus
Arca ini merupakan salah satu bukti kesaktian Raja Kediri, Jayabaya.
Arca ini merupakan bukti kesaktian Raja Kediri
Mengenal Arca Totok Kerot Kediri, Raksasa Perempuan Berambut Panjang yang Lengan Kirinya Putus
Hingga kini masih jadi misteri bagaimana bentuk asli tangan kiri Arca Totok Kerot yang putus. Arca ini merupakan salah satu bukti kesaktian Raja Kediri, Jayabaya.
-
Mengapa kerangka raksasa itu berambut merah? Di sisi lain, beberapa melihatnya sebagai bukti yang mendukung keberadaan Si-Te-Cah dan kerabat mereka.
-
Dimana kerangka wanita itu ditemukan? Lokasi penemuan berada di bekas istana kerajaan Helfta, di dekat kota Eisleben, negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman.
-
Apa yang terkenal di Kediri? Kediri adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kota ini memiliki banyak macam destinasi yang tersedia, seperti pantai, gua, hingga pegunungan. Tak heran jika Kediri menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan tujuan liburan bagi Anda dan keluarga.
-
Apa yang ditemukan di tengkorak perempuan itu? Salah satu temuan arkeolog adalah cedera tajam berupa lubang persegi di tengkoraknya yang konsisten dengan benturan paku Romawi kuno; paku semacam itu telah ditemukan di beberapa situs arkeologi di Sardinia.
-
Siapa pemilik keris Klungkung? Asal-usul belum dapat memastikan apakah keris ini dimiliki oleh Dewa Agung Jambe II atau kerabat dekatnya, tetapi keberadaannya menjadi saksi bisu dari peristiwa tragis yang terjadi pada zaman itu.
-
Dimana kerangka wanita purba ditemukan? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol.
Penemuan
Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
Mengutip situs journal.unesa.ac.id, sekitar tahun 1983, pemerintah mulai memperbaiki daerah sekitar arca tetapi arca tersebut tetap dibiarkan terbenam setengah badan dalam tanah.
Lokasi arca ini berada di Desa Bulupasar Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri atau sekitar 11 kilometer selatan Petilasan Sri Aji Jayabaya yang terletak di Desa Menang.
Arca Totok Kerot
Arca Totok Kerot merupakan sebuah patung Dwarapala (penjaga gapura) peninggalan masa Kerajaan Kediri. Konon, arca ini merupakan salah satu bukti kesaktian Raja Kediri, Sri Aji Joyoboyo.
Wujud Arca Totok Kerot berupa raksasa perempuan dengan rambut terurai menjuntai ke belakang. Posisi duduk yang seperti bersimpuh, dengan satu kaki tegak, mata melotot, serta terdapat hiasan candrakapala di kepalanya berupa tengkorak bertaring di atas bulan sabit.
Hiasan tersebut merupakan lambang Kerajaan Kediri, serta kalung dengan ikon tengkorak.
Mengutip syakal.iainkediri.ac.id, satu lengan sebelah kirinya putus. Ada kemungkinan putusnya lengan tersebut akibat pengangkatan arca yang semula berada di dalam tanah.
Bagian lengan tangan kirinya masih menjadi misteri hingga sekarang. Belum diketahui pasti bagaimana bentuk asli lengan tangan kiri yang putus tersebut.
Ada rambut halus di beberapa bagian tubuh arca seperti dada, siku, dan ketiak. Kemungkinan gambaran ini memberikan kesan maskulinitas pada Arca Totok Kerot.
Mitos
Ada beberapa cerita yang melingkupi kisah seputar arca totok kerot. Pertama, Putri Lodaya berkeinginan mengadu kesaktian dengan Prabu Sri Aji Joyoboyo. Sang putri mengalami kekalahan dan ia dikutuk menjadi patung raksasa.
Kedua, nama sang Putri adalah Dewi Surengrana. Putri tersebut bercekcok dengan Dewi Sekartaji. Status Dewi Surengrana dan Dewi Sekartaji adalah istri dari Sri Aji Jayabaya.Dewi Surengrana memiliki sifat, perilaku, dan watak buruk selama hidupnya. Sehingga, orang sekitar menyebutnya Totok Kerot.
Sebutan itu berasal dari kata ‘methotok’ atau bersungut-sungut dan ‘kerot’ atau membunyikan giginya. Setelah meninggal, Dewi Surengrana diwujudkan sebagai Arca Totok Kerot.
Versi ketiga, seorang putri cantik bernama Putri Lodaya bermaksud melamar Raja Joyoboyo.
Sang raja menolak dan sang putri sangat marah. Ia mengutus pasukannya memerangi Kediri dan mengobrak-abrik keraton.
Tindakan sang putri keliru sebab angkatan perang Kerajaan Kediri kuat sehingga dengan mudah mengalahkan bala tentara kiriman sang putri. Akhirnya, Putri Lodaya mengalami kekalahan.
Saat menjadi tawanan raja dan dihadapkan di depannya, sang putri marah bahkan memaki-maki Raja Joyoboyo.
Raja Joyoboyo murka dan terucaplah suatu kutukan dengan menyebut Putri Lodaya memiliki kelakuan layaknya buto. Seketika berubahlah wujudnya menjadi arca raksasa yang dikenal sebagai Totok Kerot.