Sosok Dwarapala, Penjaga Pintu Gerbang Pura yang Tampak Seram tapi Ternyata Baik Hati
Sosok Dwarapala yang seram namun baik hati ini terus menjadi inspirasi dan mengajarkan bahwa di balik ketegasan, ada niat baik untuk melindungi.
Sosok Dwarapala yang seram namun baik hati ini terus menjadi inspirasi dan mengajarkan bahwa di balik ketegasan, ada niat baik untuk melindungi.
Sosok Dwarapala, Penjaga Pintu Gerbang Pura yang Tampak Seram tapi Ternyata Baik Hati
Jika mengunjungi pura maupun bangunan Keraton di Yogyakarta dan Surakarta terdapat sepasang patung besar di depan gerbang. Sosoknya berwajah seram, dan membawa gada di tangan. Dialah Dwarapala.
Dalam mitologi Jawa kuna, patung tersebut sering ditemukan sebagai penjaga gerbang. Meskipun seram dengan wajah garang dan tubuh besar, Dwarapala sebenarnya adalah simbol perlindungan dan kelemahlembutan.
-
Dimana ditemukannya patung Dvarapala? 'Patung itu terletak di sebelah timur gerbang kedua kuil, terkubur sekitar 80 sentimeter (~31 inci) di bawah tanah,' jelas Otoritas Nasional Apsara (ANA).
-
Bagaimana patung Dvarapala ditemukan? Para pekerja menemukan patung sosok penjaga kuil saat membersihkan puing-puing akibat gerbang roboh di Kuil Banteay Prey di dalam Taman Arkeologi Angkor Wat di Kamboja.
-
Apa bentuk Stupa Dawangsari? Secara umum, stupa adalah lambang dari agama Buddha berbentuk mangkuk terbalik.
-
Siapa yang dilambangkan Arca Bhairawa? Banyak yang meyakini bahwa arca ini merupakan perwujudan dari Raja Adityawarman. Sosoknya merupakan pendiri Kerajaan Pagaruyung di Sumatera Barat pada tahun 1347.
-
Apa itu Arca Prajnaparamita? Mengutip situs luk.staff.ugm.ac.id, arca Prajnaparamita dari era Jawa Kuno merupakan perwujudan Bodhisattwadewi (bodhisattwa wanita) Prajnaparamita yang paling terkenal.
-
Dimana Arca Prajnaparamita disimpan? Kini arca yang terkenal halus dan indah ini ditempatkan di lantai 2 Gedung Arca, Museum Nasional, Jakarta.
Saat ini, patung Dwarapala banyak dibuat dari batu yang dipahat dan diletakkan di pintu masuk pura atau tempat suci lainnya.
Bagi masyarakat Jawa, kehadiran Dwarapala tidak hanya sebagai ornamen artistik, tetapi juga memiliki fungsi spiritual yang mendalam.
“Dwarapala atau orang Jawa biasa menyebutnya Dworopolo, yakni patung Buto penjaga bangunan keraton berwajah seram,” terang narator di kanal Youtube History Of Java, dikutip Mereka.com, Sabtu (1/6).
Foto: Wikipedia
Sosoknya Menyeramkan
Mengutip Kementerian Pendidikan, sosok Dwarapala tidak selalu bertubuh tambun.
Foto: Instagram @jalikarta
Ia bisa juga berpostur tinggi, namun dengan wajah yang tetap seram dan memiliki hidung mancung besar, kumis serta berbibir tebal.
Tak jarang juga ditemukan Dwarapala yang sedikit tersenyum dan menampilkan gigi atas yang runcing. Wajahnya berjambang dan berjenggot, telinganya besar dengan anting lalu lehernya dihiasi kalung bulat. Tangan kanan ditekuk ke pinggul sambil memegang pedang atau gada.
Kedua tangannya dihiasi gelang. Patung ini memakai lengan pendek, badan berhias upawita, serta kain panjang yang ujungnya tersingkap ke belakang.
Bisa Menyerap Energi Negatif
Selain melindungi dari makhluk astral yang berniat jahat, sosok ini juga disebut bisa melindungi dari hal buruk lainnya.
Mengutip Instagram @jalikarta, sosok Dwarapala yang besar dan gagah berani dalam mitologi Jawa dipercaya dapat menyerap energi negatif.
Serangan kejahatan tak selalu dalam bentuk fisik di zaman dulu, melainkan bisa dalam bentuk energi atau hawa buruk.
Sosok menyeramkan Dwarapala inilah yang kemudian menyerap energi negatif tersebut dan mampu membuangnya atau mengubah menjadi energi positif bagi sang pemilik bangunan.
Jadi Hiasan di Rumah-rumah Orang Jawa
Sampai sekarang, Dwarapala masih dipercaya sebagai patung yang bisa menjaga bangunan termasuk rumah-rumah dari masyarakat Jawa.
Biasanya, masyarakat di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur memasang patung tersebut di sudut halaman depan rumah mereka. Beberapa di antaranya juga memajang patung tersebut di ruang tamu dan sisi dalam rumahnya.
Dwarapala juga mengingatkan umat manusia untuk selalu waspada terhadap godaan dan bahaya yang bisa merusak harmoni spiritual. Dengan sikap yang tegas namun penuh cinta, Dwarapala mengajarkan pentingnya menjaga kesucian hati dan pikiran.
Mereka adalah manifestasi dari prinsip keseimbangan antara ketegasan dan kebaikan hati, menunjukkan bahwa untuk melindungi sesuatu yang berharga, kadang-kadang diperlukan sikap yang tegas dan berani.
Menjaga Nilai-nilai Para Leluhur
Keberadaan patung Dwarapala di pura-pura maupun bangunan masyarakat Jawa menjadi bagian penting dari warisan budaya dan spiritual Indonesia. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai penjaga, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai-nilai luhur yang harus dijaga dalam kehidupan sehari-hari.
Sosok Dwarapala yang seram namun baik hati ini terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengajarkan bahwa di balik kekuatan dan ketegasan, terdapat niat baik untuk melindungi dan menjaga harmoni.
Patung ini jadi salah satu warisan budaya nenek moyang yang mengingatkan manusia bahwa dalam menjalankan kehidupan harus turut mempraktikkan ketegasan dan rasa welas asih.