Kenalan dengan Gopala Gopali, Penjaga Gerbang Keraton Kanoman Berbentuk Pintu
Sosok penjaga gerbang di kerajaan yang berpengaruh di kota pesisir utara Jawa Barat itu rupanya sebuah daun pintu yang memiliki nama Gopala Gopali.
Sosok penjaga gerbang di kerajaan yang berpengaruh di kota pesisir utara Jawa Barat itu rupanya sebuah daun pintu yang memiliki nama Gopala Gopali.
Kenalan dengan Gopala Gopali, Penjaga Gerbang Keraton Kanoman Berbentuk Pintu
Penjaga gerbang kerajaan selalu diasosiasikan dengan sosok yang besar, kejam dan dapat menakuti musuh yang akan menyerang. Namun hal yang berbeda justru akan ditemui di Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat.
Sosok penjaga gerbang di kerajaan yang berpengaruh di kota pesisir utara Jawa Barat itu rupanya sebuah daun pintu yang memiliki nama Gopala Gopali.
-
Siapa manusia goa di Kebumen? Pria itu bernama Haryono.
-
Siapa yang membangun Keraton Kasepuhan di Cirebon? Setelah menikah, Sunan Gunung Jati ditetapkan sebagai Sultan Cirebon 1 dan resmi menentap di Keraton Pakungwati yang kemudian hari berubah nama menjadi Keraton Kasepuhan.
-
Dimana letak Keraton Kasepuhan Cirebon? Keraton Kasepuhan Ini adalah keraton tertua dan terluas di Cirebon, yang dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II, cicit dari Sunan Gunung Jati.
-
Kenapa Keraton Kasepuhan menarik dikunjungi? Keraton ini memiliki arsitektur unik, yang mencerminkan akulturasi budaya Jawa, Sunda, Cina, India, Arab, dan Eropa.
-
Apa fungsi gapura di masa lalu? Mengutip Instagram @tuban_bercerita, pada gapura tersebut terdapat tulisan Hanzi dan Latin. Tulisan Hanzi menunjukkan kegunaan gapura pada masa lalu. Ahli aksara asal Semarang, Pippo Agosto menuturkan, tulisan pada gerbang berbunyi ‘héng yuǎn lín shì wèi yíng’ yang artinya kompleks permakaman marga Lin/Liem.
-
Apa saja petilasan Nyi Mas Gamparan? Di sana merupakan situs yang terdiri dari beberapa tempat, mulai dari Gong Suprayoga, Gambang Caning dan sumur peninggalan bernama Ciwasiat.
Wujudnya pun konon bukan berbentuk makhluk fisik maupun patung, namun memiliki kekuatan untuk menjaga keamanan di Keraton Kanoman.
Sampai sekarang Gopala Gopali masih bisa dilihat sebagai benda koleksi di Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman dengan kondisi yang masih utuh sejak dahulu kala.
Siapa Gopala Gopali Itu?
Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gopala Gopali merupakan penjaga gerbang Keraton Kanoman dalam bentuk daun pintu.
(Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Gopala Gopali persisnya merupakan wujud sosok yang terukir di pintu masuk menuju keraton dengan bentuk yang menyeramkan.
Ia tergambar di sepasang daun pintu yang masing-masing berukuran 97 cm x 251 cm, dan hampir memenuhi muka pintu tersebut.
Sosoknya Seram
Daun pintu yang terbuat dari kayu ini memiliki bentuk segi empat dengan ukiran yang sangat khas. Di bagian atas daun pintu terdapat pahatan naga dengan motif sulur dan lidah api yang memberikan kesan mistis.
Di bawah naga, terdapat pahatan raksasa yang digambarkan dengan badan tinggi besar, rambut keriting, mata bulat besar, dan mengenakan kelat bahu, anting, serta gelang di tangan dan kaki.
Tangan kiri raksasa tersebut membawa perisai bulat yang dihias dengan motif sulur dan geometris, sementara tangan kanan memegang pedang.
Penggambaran naga dan raksasa ini mirip dengan tokoh dalam wayang, menambah nilai seni dan budaya pada daun pintu tersebut.
Simbolkan Kekuatan Penjagaan
Daun pintu lainnya juga berbentuk segi empat dan terbuat dari kayu, dengan hiasan ukiran naga, sulur, dan lidah api di bagian atasnya.
Di bawah naga, digambarkan raksasa dengan rambut berlidah api berwarna merah dan mata bulat besar berwarna merah.
Raksasa ini mengenakan hiasan kepala, kelat bahu, serta gelang tangan dan kaki. Tangan kanan raksasa memegang pedang, sedangkan tangan kiri membawa perisai bulat yang dihias dengan motif geometris dan sulur.
Pahatan-pahatan ini tidak hanya menambah keindahan pintu tetapi juga melambangkan kekuatan dan penjagaan.
Ada Sejak Abad ke-17
Pintu ini berasal dari masa pemerintahan Sultan Kanoman I, Pangeran Badridin Kartawijaya (1677 – 1703).
Pada masa lalu, sebelum memasuki gerbang utama Keraton Kanoman, orang harus melewati gerbang pintu ini yang terletak di depan pasar yang sekarang.
Tidak semua orang diizinkan masuk ke area keraton, dan tokoh yang digambarkan pada daun pintu ini dikenal sebagai Gopala Gopali yang berfungsi sebagai penjaga pintu.
Gopala Gopali memiliki peran yang mirip dengan Dwarapala dalam mitologi Hindu-Buddha, menekankan pentingnya perlindungan dan keamanan di lingkungan keraton.
Sejarah Singkat Keraton Kanoman
Merujuk situs wistakon.cirebonkota.go.id Keraton Kanoman, didirikan pada tahun 1678 oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Sultan Anom I.
(Foto: wistakon.cirebonkota.go.id)
Setelah berdiri, kesultanan ini terbagi menjadi Keraton Kasepuhan sebagai pemimpin dan Keraton Kanoman sebagai wakil.
Kebesaran Islam di Jawa Barat tidak terlepas dari peran Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah dalam menyebarkan agama Islam di wilayah ini.
Sejumlah tradisi, seperti Grebeg Syawal yang diadakan seminggu setelah Idulfitri dan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara masih dilestarikan.
Tradisi-tradisi yang masih dipertahankan menunjukkan hubungan erat antara keraton dengan syiar agama Islam.
Keraton Kanoman adalah simbol penting bagi budaya dan sejarah Cirebon, yang melestarikan tradisi Islam yang dibawa oleh Sunan Gunung Jati.
Selain menjadi pusat kekuasaan, keraton ini juga menjadi pusat kebudayaan dan keagamaan yang signifikan bagi masyarakat Jawa Barat.