Mengenal Kori Brajanala Lor, Pintu Masuk Utama Menuju Keraton Surakarta
Ada sejak tahun 1782 Masehi, Kori Brajana Lor berusia sekitar 3 abad lebih.
Ada sejak tahun 1782 Masehi, Kori Brajana Lor berusia sekitar 3 abad lebih.
Mengenal Kori Brajanala Lor, Pintu Masuk Utama Menuju Keraton Surakarta
Kori Brajanala merupakan akses pintu masuk menuju Keraton Kasunanan Surakarta. Bangunan ini menjadi spot foto populer di Kota Solo.
Bangunan ini kerap muncul pada beberapa artikel maupun konten media sosial. Mengutip dari Surakarta.go.id, pintu gerbang tersebut berada di lingkungan kompleks Baluwarti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
-
Dimana letak Keraton Surakarta Hadiningrat? Ini merupakan tempat bersejarah yang menyimpan beragam budaya kerajaan yang masih berjalan hingga detik ini.
-
Bagaimana cara mengunjungi Keraton Surakarta? So, buat kamu yang berencana berkunjung ke Keraton Surakarta dapat datang setiap hari kecuali Jumat, dengan tiket masuk Rp10 ribu per orang.
-
Kapan bisa berkunjung ke Keraton Surakarta? Wisatawan pun dapat berkunjung pada hari Senin hingga Kamis pukul 9 pagi hingga 2 siang.
-
Apa yang dibangun di Surakarta oleh Kemenaker? Demi mendukung berkembangnya sektor pariwisata, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meresmikan Gedung Workshop Pelatihan Pariwisata Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta.
-
Siapa saja yang mendapat gelar dari Keraton Surakarta? Berikut Merdeka telah merangkum deretan artis yang juga mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Penyanyi solo Rossa mendapatkan gelar spesial dari Keraton Surakarta, Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Sri Rossa Swaraloka. Gelar ini didapat Rossa lantaran dirinya dinilai sangat ahli dibidang bernyanyi. Judika menyandang gelar sebagai KRH Kencananingrat dari Keraton Surakarta. Gelar kehormatan ini didapat Judika lantaran dirinya disebut tak meninggalkan budaya Indonesia selama menjadi penyanyi. Nadine Chandrawinata, mantan Puteri Indonesia 2005 juga mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Ia diketahui menyandang status sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggun Diah Kusumaningrum. Kanjeng Mas Ayu Wartaningrum menjadi gelar spesial yang disandang oleh Najwa Shihab. Gelar ini didapat Najwa pada acara ulang tahun naik tahta ke-4 Paku Buwono XIII Sinuhun Tedjowulan, Sabtu, 3 Juli 2010. Selain Najwa Shihab, Soraya Haque juga menerima gelar kehormatan pada acara yang sama. Keduanya sama-sama mendapat gelar dari Keraton Surakarta pada 3 Juli 2010. Syahrini diketahui juga memiliki gelar spesial Keraton Solo, yaitu Kanjeng Mas Ayu. Pengageng Sasana Pustaka, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Puger jadi pemimpin upacara penobatannya kala itu.
-
Siapa putra mahkota Keraton Surakarta? Putra mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purbaya menjadi bahan pembicaraan karena ia disebut melakukan tabrak lari.
Siti Inggil berada di sisi utara sementara Kori Kamandungan berada di sisi selatan.
Letak Kori Brajanala Lor diapit oleh Siti Inggil dan Kori Kamandungan
Kori Brajanala Lor dibangun pada masa pemerintahan Sinuwun Pakubuwono III. Pintu gerbang ini merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin ke Keraton. Bangunan ini merupakan satu dari empat kori yang mengelilingi keraton. Keempat kori itu adalah kori lor (utara), kori kidul (selatan), kori wetan (timur), dan kori kulon (barat).
Dilansir dari Liputan6.com, Kori Brajanala Lor memiliki atap berbentuk trapesium layaknya rumah joglo. Namun kori ini dibangun tanpa tiang dan ditopang dengan dinding yang menjadi satu dengan tembok.
Selain itu, terdapat pula dua daun pintu jati berukuran sangat besar. Pintu tersebut berukuran sangat tinggi dan tebal.
Menariknya, terdapat bangsal yang keberadaannya menjadi satu dengan Kori Brajanala Lor. Dari bagian luar, kori ini diapit oleh dua bangsal yaitu Bangsal Brajanala Kiwo (kiri) dan Brajanala Tengen (kanan). Dulu bangsal tersebut difungsikan sebagai tempat berjaga prajurit keraton. Sementara itu pada bagian dalam terdapat dua bangsal, yaitu Bangsal Wisamarta Kiwo dan Bangsal Wisamarta Tengen. Kedua bangsal itu juga difungsikan sebagai tempat berjaga para prajurit keraton.
Jika dilihat dari sisi selatan, terdapat menara pada kori ini. Menara itu adalah menara lonceng atau biasa disebut ham panggung.
Pada bagian lain terdapat penanda dari kulit sapi persegi yang mengisyaratkan tahun pembangunan kori. Tertulis bahwa Kori Brajanala Lor dibangun pada era Pakubuwono III atau sekitar tahun 1782 masehi atau 1706 tahun Jawa. Kori Brajana Lor saat ini berusia sekitar 3 abad lebih.