Menilik Benteng Klingker Fort Banjoenjapa, Bangunan Megah yang Tersembunyi di Tengah Semak Pulau Nusakambangan
Walaupun telah ditinggalkan selama ratusan tahun, namun pondasi bangunan benteng masih tampak kokoh.
Walaupun telah ditinggalkan selama ratusan tahun, namun pondasi bangunan benteng masih tampak kokoh.
Menilik Benteng Klingker Fort Banjoenjapa, Bangunan Megah yang Tersembunyi di Tengah Semak Pulau Nusakambangan
Pulau Nusakambangan merupakan pulau penuh misteri. Apalagi di sana banyak bangunan-bangunan terbengkalai yang tersembunyi di antara rimbunnya pohon atau lebatnya semak belukar.
Salah satunya adalah Benteng Klingker Fort Banjoenjapa. Benteng ini berada di tengah belantara hutan Pulau Nusakambangan. Kondisinya sungguh memprihatinkan, hampir tertelan oleh alam.
-
Dimana lokasi Benteng Kuta Lubok? Menempati lahan seluas 5 hektare, benteng ini lokasinya sangat dekat dengan bibir pantai.
-
Dimana letak benteng kuno itu? Khaybar berada di bagian barat Arab Saudi.
-
Di mana benteng di Cakung berada? Lokasinya persis di gudang peluru Kampung Petukangan, Rawa Teratai.
-
Bagaimana Benteng Kuta Lubok dibangun? Tembok yang mengelilingi benteng ini bukanlah tembok biasa, melainkan menggunakan batu berbentuk bulat yang disusun secara satu per satu.
-
Dimana Benteng Barus berada? Benteng ini sekarang berdiri dekat dengan pusat aktivitas warga setempat, salah satunya Pasar Barus.
-
Apa yang ditemukan di benteng bukit? Kumpulan harta ini berisi lebih dari 150 benda, termasuk dengan 40 senjata yang sengaja dilengkungkan seperti ujung tombak, ujung lembing, pedang, fragmen pelindung prisai, kait sabuk, perlengkapan kuda, koin, dan lain sebagainya.
Mengutip Kissparry.com, Benteng Fort Banjoenjapa dibangun pada tahun 1854. Masyarakat menyebutnya Benteng Klingker karena bentuknya melingkar.
Arsitektur benteng ini adalah ciri dari model benteng Martello Tower, model benteng yang dikembangkan Inggris pada awal 1800-an.
Namun sejak tahun 1982, benteng ini sudah tidak digunakan lagi karena besarnya biaya pemeliharaan dan keberadaannya sudah tidak relevan pada zamannya.
Mengutip Kelananusantara.com, pada masanya benteng ini mempunyai banyak fungsi di antaranya melindungi pemerintahan yang berada di pedalaman melalui pesisir, jalan menuju pusat kota, pelabuhan, dan jalur pelayaran.
Benteng ini disebut Fort Banjoenjapa yang artinya “Jamur yang melingkar” memiliki keindahan arsitektur dengan gaya militer Prancis. Benteng ini memiliki tiga lantai, dengan kondisi lantai tiga sudah hancur.
Secara arsitektur, benteng ini mirip dengan Benteng Martello di Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Jakarta. Fungsi dari benteng ini untuk mengawasi dan menjaga Pelabuhan Cilacap yang waktu itu menjadi pelabuhan penting di pantai Selatan Jawa.
Walaupun tersembunyi di tengah lebatnya semak belukar dan sudah lama ditinggalkan, namun banyak bangunan dari benteng ini yang masih tampak utuh. Beberapa di antaranya adalah lorong-lorong serta pondasi dinding bangunan yang masih kokoh walau telah banyak ditumbuhi lumut. Di halaman benteng pula terdapat sebuah Meriam yang terkubur di bawah tanah.