Mencicipi Pecak Patin, Kuliner Purbalingga dengan Kuah Rempah yang Lezat
Satu porsi makanan ini harganya cuma Rp15-17 ribu.

Satu porsi makanan ini harganya cuma Rp15-17 ribu.

Mencicipi Pecak Patin, Kuliner Purbalingga dengan Kuah Rempah yang Lezat

Di Purbalingga, ada kuliner berbahan dasar ikan bernama Pecak Patin. Sensasi pedas dan gurih berpadu jadi satu dalam makanan ini.

Salah satu warung makan pecak patin yang terkenal adalah Warung Numani, letaknya di Jalan Raya Kaligondang. Pecak patin di warung makan itu menjadi incaran para pemburu kuliner. Apalagi dagingnya dikenal empuk dan kuahnya lezat.
Kusmono, atau lebih dikenal Pak Kus, adalah pemilik warung makan itu. Ia mengatakan bahwa setiap harinya ia menyediakan 20 kilogram patin untuk disuguhkan kepada para pembelinya.


Dilansir dari Liputan6.com, pembuatan kuah pecak patin dilakukan pada sore hari. Air dicampur dengan santan dan beberapa bumbu rempah lainnya. Kemudian dimasak sampai benar-benar matang.

Sebelumnya patin didiamkan dulu selama satu malam untuk menghilangkan bau tanahnya. Kemudian digoreng sampai matang, lalu ditiriskan.

Untuk penyajian, patin yang sudah digoreng kemudian dimasukkan ke kuah pecak. Kemudan direbus selama 10 menit, baru kemudian disajikan.

Satu porsi pecak patin Numani dihargai Rp15-17 ribu, tergantung pada besar kecilnya patin. "Itu sudah termasuk nasi putih, sambal, dan cocolannya," kata Pak Kus, dikutip dari Liputan6.com.
Selain pecak patin, warung Numani juga menyediakan berbagai aneka lauk pauk makanan seperti ayam goreng kampung, ayam goreng biasa, lele goreng, ayam bakar, jeroan, dan patin goreng. "Di sini juga bisa menerima pesanan kegiatan kantor atau kegiatan kemasyarakatan, seperti selamatan, tahlilan, dan kenduren lainnya. Untuk jarak 5 km kami antar langsung dengan minimal pesanan 10 porsi untuk ongkir gratis. Sedangkan untuk lebih dari 5km ada ongkir Rp1.000 per pcs," ujar Pak Kus.

Wisnu, salah satu pelanggan pecak patin Numani, mengatakan selain menunya enak, harga makanan itu juga cukup terjangkau. "Jika ada kegiatan di daerah sini saya sering mampir. Apalagi sambal matahnya mantab di lidah," katanya.