Berusia 200 Tahun, Intip Megahnya Istana Rokan Rumah Panggung Peninggalan Kerajaan Rokan
Istana peninggalan Raja Rokan ini berbentuk seperti rumah panggung yang dibalut dengan koleksi ukiran serta masih kental dengan nuansa budaya Melayu.
Istana peninggalan Raja Rokan ini berbentuk seperti rumah panggung yang dibalut dengan koleksi ukiran serta masih kental dengan nuansa budaya Melayu.
Berusia 200 Tahun, Intip Megahnya Istana Rokan Rumah Panggung Peninggalan Kerajaan Rokan
Provinsi Riau memiliki peninggalan-peninggalan sejarah yang menarik dan tidak kalah dari daerah lainnya.
Dulunya, wilayah Riau sempat berdiri beberapa kerajaan, salah satunya yaitu Kerajaan Rokan yang berada di Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu.
Kerajaan yang sudah berdiri dari sekitar abad 18 itu rupanya bukanlah satu-satunya di Riau, melainkan ada beberapa kerajaan lain seperti Kunto Darussalam (masih berdampingan), Tambusai, Rambah, dan Kerajaan Kepenuhan. (Foto: Instagram/explore_rohul)
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Apa yang ada di dalam Rumah Bersejarah itu? Di sana masih terdapat foto-foto jadul. Salah satu foto hitam putih memperlihatkan Raden Mas Ari Sumarmo yang masih kecil. Di samping itu terdapat banyak benda-benda asli peninggalan zaman dulu seperti kursi, guci, dan mesin jahit.
-
Kenapa Istana Gebang jadi tempat wisata sejarah? Sejarah mencatat, Bung Karno menghabiskan masa kanak-kanaknya di lokasi ini. Kini rumah masa kecil Bung Karno dikelola pemerintah setempat hingga menjadi kompleks bangunan bernilai sejarah. Di depan istana tersebut, bahkan ada patung Bung Karno berwarna putih.
-
Apa yang istimewa dari Istana Siak? Selain bangunan megah, gaya arsitektur yang tersemat pada Istana Siak ini perpaduan antara corak Melayu, Arab, dan juga sentuhan Eropa.
-
Dimana bangunan tua itu berada? Keberadaan bangunan tua itu tersembunyi di balik keriuhan pertokoan di kawasan Kranggan.
-
Siapa yang mendirikan Istana Siak? Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
Salah satu jejak dari masa lampau kini statusnya sudah menjadi situs cagar budaya yang berada di bawah kendali Dinas Kebudayaan setempat. Hal ini menjadi langkah besar untuk mencegah peninggalan ini rusak bahkan hilang selamanya.
Seperti apa istana peninggalan Kerajaan Rokan ini? Simak ulasannya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Sejarah Kesultanan Rokan
Sebelum lebih dalam melihat Istana Rokan, mari menengok sejenak tentang sejarah dari Kesultanan Rokan ini. Dihimpun dari berbagai sumber, kerajaan ini dulunya sempat menguasai wilayah Asahan, Bengkalis, dan Indragiri yang saat ini menjadi kecamatan.
Nama Rokan sendiri diambil dari bahasa Arab yaitu 'Rokana' yang artinya damai atau rukun. Kesultanan ini didirikan oleh Sultan Seri Alam dari Koto Banio. (Foto: kemdikbud.go.id)
Para pemimpinnya pun juga berasal dari Minangkabau, salah satunya yaitu seorang raja pertama dari Pagaruyung bernama Yang Dipertuan Sakit Mahyuddin. Beliau ini sempat menduduki tahta kesultanan yang ke-6.
Bangunan Dua Tingkat
Istana Rokan ini terdiri dari dua tingkat. Pertama, ada ruang pertemuan raja dan beberapa kamar raja. Sedangkan di atasnya, hanya terdapat ruangan pribadi milik sang raja.
Bagian depan istana terdapat empat buah jendela, satu buah pintu, dan satu pintu masuk menuju ruang istana yang megah.
Di samping kanan dan kiri ruangan tersebut telah terpasang tirai yang berwarna kuning, mencirikan budaya Melayu.
Di lantai dua, ukuran ruangan memang jauh lebih kecil. Terdapat tiga buah jendela di bagian depan dan satu buah jendela di bagian samping. Apabila dilihat dari bagian luar, rumah ini memiliki kaki-kaki untuk menyangga bangunan. (Foto: Instagram/kamar_zamann)
Terbuat dari Kayu
Keistimewaan lain dari Istana Rokan ini adalah di dekat pintu masuk terdapat beberapa anak tangga karena bangunan ini berbentuk rumah panggung. Bagian dindingnya masih murni terbuat dari kayu yang dicat dengan warna kuning.
Penggunaan warna kuning keemasan itu bukanlah hal estetika saja, melainkan juga melambangkan dari kemakmuran. Di bagian serambi, terdapat tiang penyangga sebanyak 6 buah dengan ukiran yang berbeda.
Empat tiang mewakili suku asli Rokan, sementara dua tiang lainnya disimbolkan sebagai dua suku yang datang kemudian. Beberapa bagian bangunannya tersemat motif-motif naga, kalajengking, dan sulur. (Foto: Instagram/kamar_zamann)
Ruang Pertemuan
Mengutip dari beberapa sumber, pada bagian dalam istana ini terdapat ruangana khusus bagi raja untuk menggelar pertemuan. Biasanya, sang raja akan bertemu dengan bangsawan, alim ulama, hingga tokoh-tokoh adat.
Bagian dindingnya pun terkesan mewah, terdapat kain tirai berwarna kuning keemasan dengan sentuhan hiasan dengan warna yang seragam. Bagian langit-langit ruangan istana juga dilapisi kain warna hijau dan merah.
Di sisi lain istana, ada tempat singgasana Raja Rokan untuk duduk bersantai. Singgasana ini terdapat bantal untuk bersandar, atau alas duduk yang bermotif emas. Payung-payung yang ada di sisi kiri dan kanan singgasana pun juga berwarna emas.
Kita ketahui jika hampir seluruh perabotan yang ada di istana ini berwarna kuning keemasan, tentu saja sesuai dengan filosofi yang sudah dibangun yaitu memperlihatkan keagungan.