Menjelajahi Istana Gedung Kuning Semarang, Bangunan Megah Peninggalan Belanda yang Kini Terbengkalai
Atap bangunan ini telah roboh dan cat kuningnya dibiarkan mengelupas.
Atap bangunan ini telah roboh dan cat kuningnya dibiarkan mengelupas.
Menjelajahi Istana Gedung Kuning Semarang, Bangunan Megah Peninggalan Belanda yang Kini Terbengkalai
Gedung Kuning merupakan sebuah bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang berada di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Bangunan tua ini memang masih berdiri kokoh, namun kondisinya kini sungguh memprihatinkan.
-
Apa yang tersisa dari bangunan tua Semarang? Yang tersisa saat ini hanyalah paviliun pelengkap bangunan utama.
-
Bagaimana ornament bangunan tua Semarang? Ada pula konsul dan angin-angin berbahan besi tebal, serta keramik kotak kecil-kecil yang warnanya sudah tak lagi sama antara satu sama lain karena saking uzurnya.
-
Siapa yang membangun gedung tua di Semarang? Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Siapa pemilik bangunan tua di Semarang? Seperti diketahui dari postingan itu, rumah besar tersebut dulunya adalah milik pengusaha sandal merek 'Orie' berdarah Tionghoa, Ong Ing Yip.
-
Apa saja bangunan tua yang ada di Kampung Melayu Semarang? Bangunan-bangunan tuanya, seperti Masjid Menara, gedung tua tak bernama, dan Menara Syahbandar, menyimpan cerita menarik dari masa lampau.
Atap bangunannya dibiarkan roboh begitu saja. Belum lagi cat warna kuning yang telah mengelupas sehingga warna cerah tak lagi terpancar pada bangunannya. Seperti diketahui, bangunan itu dinamakan Gedung Kuning karena warna cat bangunannya berwarna kuning.
Mengutip Unisbank.ac.id, setiap sudut di bangunan Gedung Kuning dilengkapi motif kepala singa. Pada zaman dahulu, motif tersebut menggambarkan seorang pemilik bangunan elite yang ada di Kabupaten Semarang.
Selanjutnya, pada lantai dua bangunan itu terdapat tiga balkon yang menghadap ke arah timur, selatan, dan utara. Ketiga balkon tersebut berguna untuk melihat suasana alam yang ada di sana.
Fasilitas yang dimiliki Gedung Kuning waktu itu dapat dikatakan cukup lengkap. Saat itu bangunan tersebut memiliki beberapa gudang, parkiran kendaraan, dan kandang kuda. Saat ini lokasi gudang dan parkiran telah berubah jadi pemukiman warga setempat.
Di bagian depan bangunan Gedung Kuning, terdapat fasilitas lapangan yang luas. Lapangan tersebut sering digunakan warga untuk olahraga.
Pada 1983, bangunan samping kiri bagian belakang Gedung Kuning digunakan sebagai asrama Zidam IV/Diponegoro dan sampai sekarang masih digunakan untuk tempat tinggal.
Ketua Paguyuban Peduli Cagar Budaya Ratu Sima (PPCBRS) Kabupaten Semarang, Sutikno, mengaku telah memberi saran pada pemerintah untuk dapat bekerja sama dengan instansi terkait untuk melestarikan bangunan cagar budaya tersebut.
Dengan begitu, gedung tersebut akan lebih terawat karena nilai sejarahnya yang tinggi.