Mengunjungi Istana Kuning, Jejak Kejayaan Kerajaan Islam di Kalimantan Tengah
Gaya arsitektur Istana Kuning merupakan percampuran berbagai kebudayaan seperti Melayu, China dan Dayak
Gaya arsitektur Istana Kuning merupakan percampuran berbagai kebudayaan seperti Melayu, China, dan Dayak
Foto: Kemdikbud.go.id
Mengunjungi Istana Kuning, Jejak Kejayaan Kerajaan Islam di Kalimantan Tengah
Istana Kuning merupakan salah satu peninggalan penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Istana Kuning lokasinya berada di Kota Pangkalan Bun. Istana ini merupakan peninggalan dari pangeran ke-9 Kerajaan Kutaringin, yaitu Sultan Imanudin yang menjabat pada tahun 1811-1841.
-
Dimana Makam Kembang Kuning berada? Ereveld (makam untuk orang Belanda) Kembang Kuning adalah salah satu kompleks pemakaman termegah di Kota Surabaya, Jawa Timur.
-
Dimana lokasi Istana Siak Sri Indrapura? Pekanbaru merupakan salah satu kota di Indonesia yang cukup kental memiliki rekam jejak budaya Melayu. Salah satunya adalah Istana Siak Sri Indrapura.
-
Dimana lokasi wisata Bukit Kali Kuning? Lokasi wisata ini berada di daerah sekitar Jl. Bebeng, Palemsari, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
-
Dimana letak Istana Maimun? Foto berikutnya gambaran Istana Maimun yang bikin pangling. Tahun 1969, Istana tersebut masih begitu sederhana dan tidak rapi. Tetapi, saat ini Istana tersebut berubah.
-
Kenapa Istana Maimun wajib dikunjungi? Istana Maimun adalah ikon budaya yang megah di Medan, menawarkan keindahan yang memukau dengan desain arsitektur yang khas.
-
Bagaimana desain istana negara di IKN? Desain istana negara berbentuk garuda sudah nampak terlihat.
Dilansir dari Kalteng.go.id, Istana Kuning merupakan istana kedua yang dibangun di wilayah Kotawaringin Lama setelah Istana Al Nursari.
Bentuk bangunannya berupa rumah panggung yang megah terbuat dari kayu ulin. Gaya arsitektur Istana Kuning merupakan percampuran berbagai kebudayaan seperti Melayu, China, dan Dayak.
Masuknya unsur China dalam pembangunan istana tersebut dikarenakan salah satu istri dari Sultan Imanudin berasal dari China.
Walaupun dinamakan “Istana Kuning”, namun dari sisi arsitektur bangunan itu tidak didominasi warna kuning. Hanya gerbang bagian depannya yang berwarna mencolok, sementara bagian lain tidak ada satupun yang berwarna mencolok.
Meski terlihat sederhana, aura eksotis begitu memancar dari istana tersebut, apalagi bangunan itu merupakan salah satu peninggalan penting yang menandai perkembangan budaya dan kerajaan Islam di Kalimantan Tengah.
Dilansir dari Indonesia.go.id, hampir sebagian besar bangunan istana itu terbuat dari kayu ulin. Kayu jenis ini sering kali digunakan sebagai bahan utama untuk membuat bangunan tradisional khas Kalimantan Tengah karena kekuatannya yang luar biasa.
Kompleks istana itu dulu pernah terbakar pada tahun 1986. Pemerintah setempat baru melakukan pemugaran pada tahun 2000 dan sejak saat itu istana tersebut mulai digunakan sebagai destinasi wisata.
Di bagian halaman istana terdapat empat buah meriam yang tampak gagah. Tidak ada keterangan khusus yang bisa ditemukan mengenai penggunaan meriam tersebut.
Di kompleks istana itu, ada sebuah bangsal beraksitektur rumah bentang khas Dayak. Di sebelahnya terdapat Balai Rumbang dengan ornament dan beberapa sentuhan arsitektur khas China.
Lalu ada bangunan Keraton Dalam Kuning dan Balai Pahaderan yang bergaya Melayu. Balai Pahaderan menyerupai aula, sedangkan Keraton Dalam Kuning sempat menjadi tempat tinggal raja.
Bagian istana yang tak kalah menarik adalah ukiran pada tiang istana bermotif daun, bunga Teratai, dan pakis di guci atau belanga. Masing-masing motif memiliki makna tersendiri, seperti guci yang menjadi simbol hati.